10 Sep 2012

Pak Smile membawa Senyuman Dahsyat

Diary PPLku; belajar yang menyenangkan


Pak Smile Bertafakkur di WC Inspirasi
3 September 2012
 Ini adalah hari pertama aku mengikuti PPL, karena aku tidak mengikuti pembekalan kemarin. Ketika aku menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di SMK 2 Muhammadiyah Malang, hatiku takjub bercampur haru. Karena di sekolah ini aku akan membuat sejarah dalam hidupku untuk menjadi seorang guru di lembaga formal untuk pertama kalinya.
Ketika aku dan kawan-kawan tiba di sekolah terlebih dahulu kita berkumpul dahulu di depan SMK, tepatnya di ruang piket para guru. Diantara para teman-teman, aku saja yang paling amburadul penampilannya, mulai dari rambut yang funky mowhak, sepatu tidak di semir, pakaian lain dari pada yang lain, kalau teman-teman memakai hitam putih sedangkan pakaianku warna tidak jelas, antara kuning dan putih sedangkan celananya berwarna hijau. Atas keunikan seperti ini saya berbisik pada Muhajir, “Jir, kayaknya aku saja yang lain sendiri nih”. Muhajir hanya tersenyum mendengar bisikan itu. Lalu dia menegurku, “Fer, rambutmu itu loh dirapiin dikit, sebab kita ini di sekolahan”. Aku merespon dengan tersenyum dan menjawab “ntar saya rapiin”.
Setelah berlama kita duduk, kemudian kita disuruh untuk menuju ruangan ISMUBA, entah apa kepanjangan dari ISMUBA  itu sendiri. Hatiku bertanya untuk apa sih kita digiring ke ruangan ISMUBA ini?. Pertanyaanku terjawab setelah Pak Sunarto datang walaupun beliau datang telat, ya tidak banyak, kira-kira ada tiga puluh menit. Itupun dengan alasan karena jam beliau masih menunjukkan jam tujuh. Dalam sambutan beliau ada satu hal yang aku ingat betul bahwa dalam praktik mengajar ini terdapat banyak pengalaman yang paling berkesan bagi kita sehingga kita akan merasa betah dan waktu ingin ditambah terus untuk mengajar di sini.
Setelah selesai acara penyambutan, kita (aku, Muhajir, Mujib, Ginanjar Atika dan Utami) menuju ke ruangan Ibu Waka Kurikulum, di situ kita berkumpul. Kita berenam duduk di kursi dan kebetulan di depan kita terdapat jajan lebaran, karena air liur sudah menetes hingga Amerika dengan sangat terpaksa aku ambil jajan itu “ehem ehem, ini orang kelaparan ini reek” kata Ginanjar pada. Hatiku berkata biarin sing penting heppy. Tidak berapa lama datanglah dua orang untuk memberikan pengarahan pada kita. Sebelum pengarahan itu mendongeng, sempat-sempatnya Pak Lukman bercanda “sudah siap nih untuk jadi guru?”. Aku langsung menjawab “waduh pak, saya siap lahir batin, sekarang pun gak apa-apa pak”. Di sampingku Hajier langsung berbisik “Fer”. Ucapan itu adalah ucapan teguran agar aku diam.
Awal sambutan itu, aku semangat. Bagaimana tidak semangat orang yang menyampaikan pengarahan adalah ibu guru cantik. Tapi sayang ketika beliau memperkenalkan diri untuk dengan nama NUR CHOLIS, terus terang aku terkejut, hatiku bertanya gurunya wanita kok namanya laki-laki, mudah-mudahan tidak salah nama. Amin.
Setelah pengarahan tentang praktik mengajar. Aku dan Mujib di panggil oleh Pak Lukman untuk pembinaan mental mengajar di kelas masing-masing dan kebetulan aku mendapatkan jadwal di kelas XI APK dan XI MM yakni hari Sabtu dan Selasa. Sedangkan Mujib mendapatkan jadwal hari Senin dan Kamis di kelas XI Akutansi dan XI Pemasaran. Sebagai observasinya Pak Lukman menyuruh kita untuk melihat kondisi siswa ketika beliau mengajar di kelas Akutansi.
Ketika masuk di kelas XI Akutansi, terlihat anak-anak gembira dengan candaan mereka sendiri. Setelah Pak Lukman selesai mengajar beliau mempersilahkan kita untuk memperkenalkan diri di depan siswi-siswi Akutansi. Aku memperkenalkan diri, dengan stayleku yang sedikit kocak walaupun membuat orang tidak bisa tertawa. Ketika aku menyebutkan asalku, aku bertanya pada mereka “maaf ada yang tahu gak asalku dari mana?”. Tiba-tiba ada yang mengangkatkan tangan “saya tahu asal bapak, bapak dari mana?”. Aku langsung tersenyum dan hampir tertawa mendengar jawaban dan pertanyaan itu.
Keluar kelas XI Akutansi, Pak Lukman berkata pada kita berdua sambil jalan “sampean berdua harus uji mental, uji kesiapa, uji kelayakan dan Uji coba setelah baru dapat akreditasi A”.
“la ya, pak saya ingin dapat akreditasi A” jawabku, suasana langsung cair dengan candaan itu.

4 September 2012
Hari kedua PPL
Aku berangkat dengan semangat full, hari ini adalah hari pertamaku berhadapan dengan peserta didik dan menjadi guru yang sebenarnya dengan materi Mad (pada pelajaran Praktik Ibadah). Hari ini aku sangat nerveoust grogi sebelum mengajar. Keringat dinginku mulai keluar, pada jam 13.20 WIB aku dipanggil oleh Pak Lukman untuk mengajar di kelas XI APK, aku pun melangkah ke sana dengan ucapan “Bismillahi tawakkaltu ‘alallahu wallahu akbar, la hau la walah quataillah billah”. Aku pun memantapkan niat mengajar materi praktik ibadah.
Ketika aku memasuki kelas XI APK, mukaku pias, gugup dan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Aku jalan dengan muka menunduk tidak berani menatap para siswi-siswi yang cantik itu. Begitu tiba di depan meja Pak Lukman mempersilahkanku untuk memulai materi. Hati tidak karuan karena tidak tahu materi apa yang akan aku sampaikan hari ini. Untuk mengatasi kegugupan ini aku menyuruh mereka untuk membuka Al-Quran dan membaca surah Al-Qari’ah. Ketika membaca Surah Al-Qari’ah sempat-sempatnya aku keliru dan Alhamdulillah aku cepat menguasai kelas.
Selesai mengajar kemudian aku ditatar oleh Pak Lukman di dalam ruangan beliau,
“Pak, tadi sampean ngajar sedikit gugup. Dalam mengajar itu performance itu penting kemudian penguasaan kelas dan materi sebagai penunjang, maka untuk itu sampean harus lebih siap lagi ya, tetap semangat”
Aku langsung pulang ke Masjid setelah pulang dari Sekolah.

5 September 2012
Hari ketiga di Sekolah,,,
Suasananya masih asing bagiku, untuk menghilangkan kejenuhan aku lihat anak-anak XI APK berohlaraga. Terlihat suasana asyik depan ruang piket, guru Penjaskes memberi aba-aba pada para siswi yang saling berbaris membentuk dua barisan,
“sebenarnya” Aba-aba dari guru Penjaskes lalu diikuti oleh para siswi itu “sebenarnya”
“Maaju” aba-aba dari guru lalu mengikuti aba-aba itu oleh para siswi itu diringi dengan ucapan “majuaa”
“Kiri” diikuti oleh para siswi itu bergerak ke kiri dengan mengucapkan aba-aba itu lagi “Kiri”
Kemudian guru itu memberikan aba-aba yang berbeda pula,
“kebalikannya, maju” kemudian para siswi itu menjawab “mundur” lalu melaksanakan perintah itu dengan loncat mundur. Begitu seterusnya,
6 September 2012
Jam 10.10 WIB aku menemani Pak Mujib mengajar di kelas XI Pemasaran, ketika memasuki kelas itu kelasnya cukup tertib, maklum dalam kelas itu ada Pak Lukman, jadi mereka menghormati Pak Lukman. Dalam mengajar Pak Mujib cukup menguasai kelas dia cukup mengkondisikan. Saking asyiknya dia memimnta salah satu siswa, namanya Windi untuk membaca Al-Quran. Kulihat orangnya sedikit marah tapi ditahan. Pak Lukman berbisik padaku “Pengusaan kelas Pak Mujib bagus”.

8 September 2012
Untuk kedua kalinya aku mengajar,,,
Di perjalanan aku bertemu dengan salah satu siswi satu kampong tempatku tinggal namanya Ria, aku bertanya banyak hal padanya tentang kelas XI MM. setibanya di sekolah aku langsung menuju kelas XI MM untuk mengajar.
Proses pembelajaran berjalan lancer, ketika aku membaca absensi satu persatu aku cukup kesulitan memanggil nama-nama mereka karena nama-nama itu tulisannya membuat lidahku berlepotan untuk membacanya, terutama ada siswi yang bernama Sisinggih Mandar,,,,
Ketika aku memberi tugas kelompok pada mereka, mereka awalnya mengerjakannya. Tapi ditengah mengerjakannya mereka tertawa, aku heran terus kulihat mereka ternyata mereka menaruh nama kelompok dengan nama SAKDERET AREMANIA,  aku hanya tersenyum melihat ulah itu. Dan pembelajaran selesai dengan lancar. Akhirnya aku terinspirasi untuk membuat nama kelompok dalam kelas XI MM, mungkin dengan ini aku dapat mengenali dan lebih dekat dengan mereka.

10 September 2012
07.00 Wib apel pagi, kusambut hari dengan ceria, tapi ditengah apel itu akan kecapean (karena belum sarapan). Jadilah aku istirahat. Setelah Apel aku sarapan dengan Mujiburrahman, tapi bukan nasi yang kubeli malahan bakso yang kudapat. Disela makan, aku diam seribu bahasa, hanya mendengar si Mujib (ustadz belum jadi) berbicara tanpa henti,,,lucunya ia coba praktik bahasa jawa walaupun logatnya sendiri belum fasih.
Sehabis itu aku mencari inspirasi melihat anak Multimedia berolah raga, salah satu inspirasi yang kudapat hari ini permainan yang mengandalkan kecerdasan, ini aturannya
ketika guru bilang "maju", siswa langsung berteriak "MAJU" dan maju. Ini setelah ada perintah "sebenarnya"
begitu ketika ada perintah "KEBALIKANNYA", maka siswa akan lompat menyalahi perintah itu.

11 September 2012
Hari ini aku mengajar di kelas Administrasi Perkantoran, di sana ceweknya sembilan puluh persen. Aku sempat grogi awalnya tetapi aku berusaha untuk tetap semangat. Semua RPP telah aku persiapkan. Tapi yang terjadi, semua skenario yang telah kurencanakan tidak berjalan semestinya. Para siswa terlalu gaduh di dalam kelas, ini yang membuat aku gugup. Ketika aku mengabsen salah satu siswi yang berkulit hitam, teman-temannya langsung menjawab "dari Afrika Pak"
aku hanya tersenyum mendengar hal itu. Aku langsung bertanya lagi "ada yang dari suku dayak ta?"
"itu pak, dari Kalimantan". Suasana tambah cair dan asyik dengan guyonan mereka. Setelah itu aku langsung membimbing mereka untuk membaca surah Al-Qari'ah. Bahagianya hatiku ketika aku mengetes mereka, alhamdulillah mereka rata-rata hafal surat Al-Qari'ah.

15 September 2012
Senja gelap menyelimuti pagi, berharap harapan semangat. Kucoba membangkitkan semangat 1945 agar moodku hari ini baik-baik saja. Pada jam 6.35 WIB aku berangkat ke SMK 2 Muhammadiyah Malang. Begitu jam 07.00   WIB aku mengajar di kelas XI Multimedia, perintah yang pertamaku pada mereka adalah membuat nama kelompok,dan terciptalah kelompok MACAN, SUKA-SUKA, V-I, TEZZ. Ketika kuperintah anak didikku mereka bingung awalnya, tetapi aku jelaskan, mereka langsung dengan senang hati. Setelah itu, aku suruh mereka untuk membuka surat Al-Qari'ah, dan membacanya satu persatu berdasarkan kelompok aku berjalan keliling kelompok mereka dan tanpa sengaja melihat tulisan "AWAS WONG GENDENG GALAK".Aku tersenyum dan langsung melepas tulisan itu, kulanjutkan membaca surah Al-Qariah dengan metode drill hingga mereka lancar satu persatu, Namun diantara mereka ada saja yang tidak memperhatikan penjelasanku. Aku berusaha tersenyum manis, ketika aku tes mereka tentang surat, langsung timbul suara gaduh luar biasa, dan ternyata ada yang lain yang mengalihkan perhatian mereka aku tegur dan dekati mereka agar tidak mengulanginya lagi.
begitu Bell berbunyi,, pelajaran langsung stop atau berhenti.

17 September 2012
Hari ini aku mengajar di kelas XI APK, untuk menggantikan Pak Lukman, beliau hari ini ada pertemuan wali murid maka oleh karena itu beliau tidak mengajar hari ini. Ketika saya masuk kelas (aku dan Mujib) di sana kita hanya diperintah untuk membimbing anak-anak yang presentasi. Dan Alhamdulillahh presentasinya lancar meskipun jauh dari sempurna, sangat jauh. Sangat berbeda dengan yang aku jumpai di kelas Tarbiyah ketika anak-anak mau presentasi.
Setelah itu, Aku lupa jam berapa aku masuk kelas XI Pemasaran, waktu itu aku dimintai oleh Pak Lukman untuk membimbing anak-anak presentasi Kemuhammadiyahan. Dalam membimbing mereka kita memerlukan kesabaran yang sangat ekstra, karena kelas ini butuh bimbingan lebih untuk menenangkan mereka. Dalam presentasinya mereka membaca teks power point dengan berbagai logat, ada dengan logat Jawa asli da nada pula dengan logat yang di arab-arabkan.
Terus terang aku kehabisan gaya dan cara untuk menenangkan mereka. Maka oleh karena itu, aku yang diam dan tidak berkata berucap seribu bahasa pun walaupun terpaksa. Mereka baru sadar kalau sikapku diam seperti itu, sontak saja salah satu diantara mereka meminta temannya untuk diam. Karena sudah kondusif aku meminta mereka untuk bermain peran, yakni cermin. Tetapi di tengah asyiknya mereka bermain cermin, tiba-tiba ada suara yang memanggil nama Oki
“Ki, kenapa gak seperti ini”. Dia mempraktikkan gaya orangmenari Lady Gaga.
Lagi-lagi kesabaranku diuji di sini. Tidak terasa bell berbunyi.
Ketika Pulang dari sekolah, aku langsung menuju BAA untuk KRS-an tapi Pak Wahid berkata padaku "tunggu pengumumannya dua hari lagi"Mentalku langsung remuk hari ini, ya hari ini. rasanya aku ingin bunuh diri saja. Sampai-sampai aku berkata kepada bapakku "aku ingin pulang saja ke Bageloka"

18 Sept 2012
Tepat jam 13.20 WIB aku mengajar di kelas APK XI, semua RPP yang kusimpan di power point tidak berjalan semestinya karena ternyata colokannya dipakai untuk lomba. Dengan sangat terpaksa aku mengajar dengan gaya manual.
Keluhan hari ini adalah motivasi siswa untuk menerima pelajaran sudah terkuras jadi mereka kurang semangat, dengan sangat terpaksa aku menerangkan hanya satu materi saja..
 Dan hari ini aku menerangkan Mad 'Iwad, dan setelah itu aku beri mereka tugas dan Alhamdulillah berjalan lancar.


21 Septermber 2012
Hari ini aku sangat lelah karena habis kena genjot pisikku kemarin. Sesampainya di SMK Muhammadiyah 2 Malang, aku langsung naik ke lantai atas untuk beristirahat dan menenangkan hati dan fisik yang lelah. Kira-kira jam 09.00 WIB aku bangun dan merenung kemudian mencuci muka ke kamar mandi.
Ada kejadian lucu ketika shalat Jum'at yakni anak-anak pada ketawa melihat temannya yang menahan kantuknya. Dengan kepala bergoyang pelan dan jatuh ke lantai, kemudian kepalanya diangkat lagi eh jatuh lagi begitu seterusnya. Dan  hari ini yang adzan Jum'at adalah Makruf.

22 September 2012
Pagi yang cerah untuk jiwa yang semangat, aku melangkah ke SMK Muhammadiyah 2 Malang untuk mengisi materi Ibadah, semua RPP telah aku rancang dengan sebaik-baiknya, aku mengajar di kelas XI MULTIMEDIA. Tapi setelah di kelas semuanya hilang seketika. Karena belum menguasai kelas, selain itu penjelasanku juga masih kurang dipahami oleh sebagian siswa. Agar mereka memahami penjelasanku, kuminta kepada mereka untuk bertanya tetapi tidak ada yang bertanya. Karena sudah tidak bisa dikendalikan lagi maka aku mengantisipasi untuk bersama membaca Al-Quran surat Al-'Adiyat, di tengah-tengah membaca surat itu bell telah berbunyi dan jadilah pelajaran itu berakhir.
Ketika jam kedua aku membimbing mereka untuk presentasi, dan presentasinya luar biasa gaduh dan sulit saya tidak mendengar apa yang mereka sampaikan. Satu hal yang unik adalah ketika mereka presentasi, mereka membaca power point yang habis, dan ada saja yang berbicara sendiri "waduh pak akeh iku, mumet aku mendengarnya" kata Farid aku hanya tersenyum mendengar hal itu.
Satu hal yang aku yakini "AKU AKAN MENJADI PENDIDIK YANG HEBAT".

25 September
Aku mengajar di kelas XI APK pada jam 13.20 WIB materiku telah aku persiapkan. Tapi fakta yang ada ternyata aku terlalu meremehkan keadaan jadilah kelas tidak kondusif, ada yang tidur ada yang tidak memperhatikan. Bahkan mungkin siswa tidak mengerti. Di perparah lagi dengan keringatku yang bercucuran ketika mengajar, aku langsung mati kutu.Berapa kali aku mengusap keringatku, untuk menghilangkan ketidaknyamanan ini aku perintahkan kepada mereka untuk membaca Surah Al_Qari'ah, selesai membaca kusuruh tepuk tangan tapi malah tidak ada yang melakukannya. Jadilah aku malu sendiri.
Ada satu lagi yang membuat aku gugup yakni aku digodain oleh salah satu siswi yang super centil "Pak tambah ganteng deh". Hatiku hanyaa bisa berucap "Ya Allah sejak kapan aku jadi artis kayak gini".

27 September 2012
Hari ini aku piket, aku dan Pak Rizki (anak UM) mengganti guru yang tidak masuk. Hari ini aku dan dia menyampaikan amanah untuk memberi tugas pada anak XII MM, X PMS kemudian pada jam 09.30 WIB masuk kelas XI PMS untuk menemani Mujib mengajar. Dan Alhamdulillah kelasnya lumayan kondusif walaupun pembimbingannya kurang efektif, istilahnya metode yang dia pakai kurang efektif. Ini dikarenakan ia membimbing hanya satu kelompok saja. Jadi yang lain keluyuran bahkan ada yang lari loncat bangku temannya, ini takut agar tidak disuruh.

28 September 2012
Hari ini aku piket bersama Pak Rizki (Mahasiswa Universitas Negeri Malang). Dalam tugas itu kita mengganti guru yang tidak masuk, di sana aku dan dia menyampaikan amanah untuk memberi tugas kepada anak-anak XII Multimedia, X Pemasaran. Ternyata keluhannya anak-anak adalah mereka kurang jelas dengan tugas dan soal yang diberikan oleh Ibu gurunya. Ada pengalaman yang sangat menarik yakni ketika simulasi pemilu, aku dan Pak Rizki tidak mengerti apa yang mereka presentasikan. Jadilah aku yang membimbing mereka, waktu itu kukasih game kepada mereka, ternyata mereka sudah tahu game itu dan gamenya tidak berjalan lancar.
Jam 14.00 WIB aku ikut Mata Najwa On Campus, baru kali ini aku lihat idolaku Anies Baswedan, aku berharap aku ketemu dengan beliau,

29 September 2012
Hari ini aku mengajar di kelas XI Multimedia, masuknya jam 07.00 WIB, awalku masuk kelas, alhamdulillah cukup tertib, ya maklum ada Pak Lukman guru pamongku. Aku duduk diam sebentar, lalu aku berkata " sebelum kita mulai pelajaran, marilah kita berdoa, berdoa mulai" Setelah itu, aku berdiri, diam, kemudian
"saya butuh dua orang untuk maju ke depan, bagi saya mereka adalah orang adalah orang-orang hebat" salah satu diantara mereka maju, sebut saja namanya Ridho dan Andi Sasmito.
Kemudian saya suruh mereka untuk bermain cermin. Ketika dipraktikkan, anak-anak pada ketawa semua,
Setelah itu,
"kemarin kita telah mempelajari Mad Arid Lissukun, ada yang tahu apa sih pengertian dari Mad Arid Lissukun itu?" tanyaku
Anak-anak diam,,
"Belum jelas Pak" kata mereka serempak
"Baik ikuti gerakan saya"

aku berkata lagi
"Apabila ada Mad Thabi'i (Pegang telinga kanan) Mad Arid Lien (pegang telinga kiri) Ketemu waqaf (pegang hidung), maka itulah yang dinamakan dengan Mad Arid Lissukun (kutaruh tanganku di dada)"
 Awalnya metode itu asing bagi mereka, tapi lama-kelamaan akhirnya seru juga. Ketika saya suruh mereka satu persatu, mereka malu, tapi akhirnya ekpresif juga.
Ini awalnya, Jati Kusumawan aku perintahkan karena secara sekilas ia kulihat sepertinya nakal, maka aku suruh dan dia malu-malu, namun aku berkata pelan "kamu pasti bisa dik, kamu hebat kok". Dia mempraktikkan begitu cara yang ketiga yakni dengan segala keimutan yang dia punya dia mempraktikkannya dan setelah itu ia tertawa. Ketika aku suruh Deni, dia tidak mau, akhirnya aku bujuk dia "Den, kamu pasti bisa". Dia mempraktikkan, tetapi ketika diakhir kata dia berlaga sok imut, sontak saja sekelas langsung tertawa.

1 Oktober 2012
Pagi jam 09.00 WIB, aku dipanggil oleh Pak Lukman untuk urusan silabus. Menurutnya silabusku harus dilengkapi lagi. Aku hanya mengangguk dan tersenyum. Ketika jam 10.00 WIB, aku ikut Pak Mujib mengajar di kelas XI Akutansi, anak-anaknya begitu tertib, khidmat mengikuti pelajarn Praktik Ibadah.
Ketika Makhraj tajwid dibunyikan, para siswi malu bahkan ada yang meniru logatnya Pak Mujib. Ketika dilafazkan A'IN Mujib memegang tenggorokannya. Bahkan ketika disuruh ada saja anak yang malu-malu melafazkan makhraj huruf tersebut, sampai-sampai Mujib harus menutup matanya hingga 7 CM. 
Di tengah mengajar aku mendengar salah satu siswi berkata "Pak jangan ngelawak dong". Aku baru sadar kalau logat Pak Mujib ternyata menarik minat para siswi untuk tertawa.
Pelajarannya ditutup dengan Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

2 Oktober 2012
Masuk di kelas XII MM2 adalah kelas yang menyenangkan bagiku, karena anak-anaknya sangat lucu dengan candaan-candaan khas mereka. Ketika kita masuk pertama kali ke kelas itu, yakni mengajar Bahasa Arab, kemudian Pak Mujib memperkenalkan dirinya dengan Bahasa Arab. Lalu tibalah giliran mereka untuk memperkenalkan diri mereka masing-masing, tapi ketika tiba gilirannya Zen Faisal, mukanya mirip orang arab meskipun kulitnya sehitam kulit orang Afrika (mungkin dia Arab kesasar ya).
"Ismi Abdul Fath, Ana min Afghanistan" dengan logat Arabnya
Sontak saja anak-anak MM2 tertawa semua.
Namun tidak aku harapkan datang yakni Mual, panas dan nyeri itu yang kurasakan hari ini, aku langsung beristirahat di Bascamp lantai 3 untuk melepaskal lelah setelah kemarin terlalu memporsirkan tenagaku untuk belajar dan bekerja di TK pada jam 03.00 WIB. Dan Alhamdulillah aku di kasih Obat oleh Hajier.

01.20 WIB, Mengajar di Kelas XI APK
Mengajar di kelas XI APK merupaakan sesuatu yang sangat menyenangkan. Di sini aku aku mendengar tawa ceria dari siswi-siswi yang bersemangat dalam belajar, bahkan saking semangatnya salah satu diantara mereka malah menggodaku,
"Pak manis deh, kalau tersenyum" kata Seftia dengan centilnya
Aku hanya tersenyum dan tetap melanjutkan tentang Mad Arid Lissukun. Tapi sebelum aku menerangkan Mad Arid Lissukun terlebih dahulu aku memberi mereka permainan dengan instruksi "Jawab dengan lawan katanya"
Majulah Seftia dan temannya sebagai pemula
"baik dengarkan instruksi saya dan jawab dengan lawan katanya"
"Cantik?"
"Jelek"
"Panjang?"
"Pendek"
"Saalaah" Kataku
Dia heran dan diam
Aku ulang tapi masih heran, kemudian aku suruh mereka duduk, tapi mereka minta cokelat yang aku bawa dari kantin. Kemudian majulah Dian Errita Sari dan Chorul Ummah. Tapi Kukasih game yang berbeda, yaitu CERMIN,  dalam permainan ini terlihat kreativitas dan titik fokus mereka dalam belajar dan meniru.
Caranya; orang yang jadi cermin harus meniru orang yang bercermin dengan lancar. lalu aku lanjutkan materinya. Ketika aku  menerangkan dengan media anggota tubuh, seperti di XI MM dan setelah itu aku suruh mereka dan ada yang maju dengan gaya imut mereka.

9 Oktober 2012
Siang panas menggerutu menyelimutiku, aku tidur untuk mempersiapkan mentalku mengajar di kelas XI APK, di kelas itu aku memberi mereka ulangan untuk UTS, Ketika aku masuk mereka langsung berteriak "Pak FERIIII""
"Tambah ganteng deh" Seftia
"Adik-adik udah siap ta, Untuk UTS?"Tanyaku pada mereka
Kemudian aku tulis soal di papan tulis dengan tulisan
Ujian Tidak Serius
  • Tuliskan 10 ayat, kemudian temukan mad yang ada di dalamnya?
 Ternyata mereka langsung menulis jawaban dari soal itu dan masih ada yang belum paham tentang mad, dan aku harus membimbing mereka lagi untuk mengerti tentang Mad.

11 Oktober 2012
 Selesai kerja aku langsung mandi kemudian menuju SMK 2 Muhammadiyah Malang tempatku praktik mengajar. Setibanya di sana aku langsung berdiri di gerbang guna untuk menyambut anak didikku. Pada jam 10.50 WIB, aku mengajar di kelas XII Akutansi untuk membimbing anak-anak presentasi Kemuhammadiyahan. Di kelas itu, Masya  Allah gaduhnya luar biasa.
Aku mengajar di sana terkadang aku digoda oleh salah satu siswi yang gendut, kulit sawo matang, mukanya tembam, terkadang ia memandangku tersenyum. Tidak hanya itu dia juga mengucapkan kata-kata yang super romantis, hingga Telingaku berdiri kalau mendengarnya yakni kata “Pak I Love You”. Aku hanya diam mendengar kata-kata itu.
Di tengah aku mengajar, aku dihampiri oleh Dina, eh malah dia datang dan berdiri di depanku, lalu bicara padaku “pak, sampean jangan selingkuh ya,, aku nesu”. Sekali lagi aku diam. Pada jam 12.30 WIB, aku membimbing presentasi di kelas XI Akutansi. Waktu aku masuk mereka meneriakkan namaku “Pak Feriiiii”. Waduh baru kali aku di banyak fans, Subhanallah. Eh ternyata, mereka sudah presentasi. Jadilah Muhajir yang membaca Surah An-Naba, Alhamdulillah lancar.
Selesai membaca Surah An-Naba kemudian aku berbisik pada Hajir “Jir, sebaiknya kita kasih mereka game saja gimana?”. Hajir hanya mengangguk dan setuju. Lalu aku berdiri dan berbicara,
“baik adik-adik, saya ada game untuk kalian. Cuma saya minta satu orang untuk maju ke depan, ayo siapa yang berani maju?” tanyaku. Mereka langsung meneriakkan ketua kelasnya untuk maju ke depan. Tapi si Ketua kelas itu tidak mau, otomatis dia dipaksa oleh teman-temannya. Maka dengan terpaksa ia maju, aku memandangnya, dia malu. Kemudian aku memberikan instruksi
“Dengarkan instruksi saya kemudian jawab dengan lawan katanya, Oke”
Dia mengangguk,
“Panjang?”
“Pendek”
“cantik?”
“Jelek”
“saalah”
Dia heran, fikirannya dipenuhi berbagai pertanyaan, aku saya berkata lagi,
“Dengarkan instruksi saya dan jawab dengan lawan katanya, oke?”
Dia mengangguk lagi,
“sepatu?”
Serempak anak-anak menjawab “lawan katanya”
Saya heran “jawab dengan antonimnya rek”
Mereka diam lagi
“kaki?”
“tangan”
“Hitam?”
“Putih”
“saalah?”
“Loh pak , masa?” dia heran lagi
“Oke coba kalian perhatikan ini, seharusnya kalian itu jawab dengan lawan katanya, ketika saya menulis HITAM,  jawabannya?” serempak mereka menjawab “PUTIH”
Lalu saya tulis
Hitam-Putih
Tinggi-Pendek
‘ketika saya mengatakan SALAH (saya tulis di papan) jawabanya. Serempak mereka menjawab “BENARRRR”
“lah itu jawabannya” kataku
“ya elah paak” jawab salah satu diantara mereka “ tak kira apa?”

12 Oktober 2012
Ujian Tengah Semester
Hari ini adalah hari pertama SMK 2 Muhammadiyah Malang Ujian Tengah Semester. Pada hari ini aku mengawas di ruangan 10 bersama Pak Mukhlis. Ketika aku mau ke ruangan itu, tepatnya di ruangan XII MM1, ada suara anak yang memanggilku dari atas “Pak, ngawas di sini?”, ternyata Ananda Aprillia yang memanggilku, orangnya sedikit gendut, kulit hitam manis.
“Ya” Jawabku
Kudengar teriakannya dari atas, dia begitu gembira kalau aku yang mengawas di ruangan tempat dia ujian, “Pak Feri Pak Feri rek yang menjadi ngawas”. Aku langsung menuju kelas itu dan ternyata di sana Pak Mukhlis belum datang. Terpaksa aku cari lagi Pak Mukhlis, baru lima belas menit kemudian dia datang. Ujian pun dimulai dengan berdoa kepada Allah agar lebih barokah.
Tengah asyik mengerjakan soal, para siswi digodain oleh para kuli bangunan. Tapi mereka cuek, ,karena tidak dihiraukan mereka sengaja membuat gaduh seperti nyanyi, memukul bekas semen yangmenempel dan lain sebagainya agar perhatian para siswi itu teralihkan pada mereka. Tapi bukannya perhatian yang mereka dapatkan malahan rasa kesal dari para siswi siswi itu.
“beneran orang itu, cari gara-gara” ungkap Ananda dengan perasaan kesal.
Aku sempat kesal juga melihat ulah mereka, tapi Pak Mukhlis berkata dengan tenang “biarin jangan dihiraukan ntar mereka ke GR-an”
Dan Alhamdulillah ujian itu berjalan lancar

Jam kedua….
Aku menjadi pengawas di ruangan 11, kebetulan waktu itu yang menjadi partnerku adalah Pak Agus Susilo. Aku melangkahkan kakiku di kelas itu, teriakan langsung bergema “Lina dia” pok pok pok, suara tepuk tangan bergema. “Lina dia” pok pok pok. Ada yang berteriak “Pak Feriii”
Pak Agus hanya tersenyum akan hal itu, di tengah aku ngawas ada saja siswa yang nyontek dengan berbagai cara, aku tidak melarangnya dan aku membiarkannya karena prinsipku asalkan mereka kreatif. Tapi ketika mereka mau ketahuan buru-buru mereka memperbaiki sikapnya dan memasang muka tanpa dosa.

23 Oktober 2012
Senja di pagi buta, aku bekerja di TK Al-Maun menjadi Cleaning  Service. Pekerjaanku baru selesai pada jam 05.30 WIB, setelah itu aku mandi dan berangkat ke Sekolah. Dalam perjalanan tanpa kusadari Yulia (salah satu anak didikku) memanggil dan tersenyum padaku kemudian dia berlalu. Naluriku  langsung tertantang untuk menyalipnya. Ketika waktu macet aku langsung memacu sepedaku dan sejajar dengannya, aku menoleh dan terseyum kemudian aku memacu sepedaku kencang-kencang. Eh ternyata dia menyalip dan berlalu dan ini terjadi hingga sampai depan gerbang sekolah.
Jam 12.40 WIB, aku ngajar di kelas XII APK. Ketika aku masuk mereka langsung meneriakkan “Lina dia” dum dum dum, mereka pukul bangku dengan iringi tepuk tangan. Aku hanya tersenyum dan membuka pelajaran dan ternyata mereka presentasi.

Mengajar di kelas XI APK
Agar kejadian yang lalu tidak terulang, aku menggunakan media power point untuk menjelaskan materi praktik ibadah. Dan lagi-lagi kelasnya tidak berjalan kondusif. Aku langsung berkata pada bertanya pada mereka "Sekarang terserah kalian mau apa, saya tidak akan mengasih materi"
"Pak, mengajarlah, dari awal pelajaran tidak ada yang mengajar" Kata Dina
"sekarang apa yang kalian belum pahami?" tanyaku
Mereka langsung bertanya, segala macam tentang mad dan aku menjelaskan dengan pendapatku sendiri dan Alhamdulillah dipahami oleh peserta didikku.  Pelajaran selesai hari ini.

30 Oktober 2012
Pengamatan
Bangun sekitar jam 04.30 WIB, aku shalat Subuh. Setelah itu, mengerjakan tugas Prof Syamsul Arifin. Setelah mengerjakan tugas pada jam 05.00 WIB aku pulang ke masjid kemudian mengerjakan tugas rutinitasku.
Ketika jam 06.30 WIB, aku berangkat ke sekolah dan tiba-tiba di sana aku sampai-sampai pada jam 05.50 WIB. Setibanya di sekolah badanku langsung lemas karena belum sarapan dan hari ini aku mengamati di kelasnya Hajier, kelasnya lumayan tertib, Cuma setelah ngaji kelas itu kembali gaduh dan Alhamdulillah Hajier menggunakan media power point dengan maksimal.

Mengajar di kelas XII Pemasaran
Awal mula aku masuk, hatiku deg degan melihat suasan kelas. Yang ternyata mereka sudah terkuras emosi dan tenaganya untuk mengikuti pelajaran Kewarganegaraan. Sehingga begitu aku masuk dua deret bangku langsung terlihat layaknya pohon tumbang bahkan ada yang tidur terlentang bak di dalam kamarnya saja. Aku tidak tahu apa yang harus aku perbuat, aku hanya bisa mengabsen satu persatu. Setelah itu aku mencoba untuk menerangkan tentang Muhammadiyah dengan apersepsi pertanyaan "menurut kalian Muhammadiyah itu apa?". Pertanyaan ini aku tulis di papan. Tapi dasarnya mereka tidak bersemangat malahan ada yang menjawab "Pak sampean kasih kita nilai KMD jelek-jelek semua". Aku hanya diam mendengar celotehan itu.
Aku tersenyum dan menjawab "sekarang terserah kalian mau ngapain di kelas ini asalkan dengan dua syarat; jangan ribut dan jangan keluar kelas". Dan Alhamdulillah mereka menyetujuinya.

2 November 2012
Hari ini, ngajar di kelas XII MM2, Kemuhammadiyahan “Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah” Ketika tas kubuka dan laptopnya aku nyalakan, sialnya file materiku gak tersimpan dalam flashdisk, dengan perasaan bersalah aku berkata “dik, saya minta maaf karena file-nya lupa bawa, sekarang kita nonton video ya”
Mereka menjawab “oke Pak”
Setelah mengajar, aku minta izin sama Pak Lukman untuk mengambil materi ke kamar. Setelah itu aku mengajar di kelas XII MM1, ketika aku masuk ternyata ada yang keluar bahkan ada yang tidur tapi itu aku dinikmati dengan senang hati.

3 November 2012
Hari kedua menjelang hari terakhir
Semua RPP telah aku telah persiapkan untuk menghadapi hari ini. Semangat dan mental telah aku persiapkan untuk mengajar di kelas XI MM. Tapi fakta berkata lain, semua RPP yang telah matang jadi tidak berfungsi karena kendala tekhnik, seperti spidol tidak ada, dan ada siswa yang datang telat. Ketika aku mau minta Spidol, eh malah baru diisi maka terjadilah kondisi belajar yang kurang kondusif.
Setelah Ridho dan Deni ada membawa Spidol waktunya sudah mau habis dengan setengah terpaksa aku menjelaskan tentang perbedaan Mad Harfi Mukhaffaf dan Mad Harfi Musyabba'. Suaraku tidak bisa keras sehingga ini yang membuat anak-anak ribut dengan kesibukannya sendiri membuat suaraku tenggelam dengan suara mereka. Aku berusaha untuk mengkondisikan mereka agar diam dan ini dimengerti oleh Ridho sehingga ia menyuruh anak-anak diam,"Eh rek diam, tolong dengar Pak Fer dong". Namun tetap saja mereka gaduh, Ridho membunyikan peluit, ini cukup ampuh untuk menyuruh anak-anak diam walaupun hanya sebentar. Habis itu ribut lagi, aku duduk dan diam sambil menunggu waktu habis,
"Yuhman, sekarang jam berapa?" tanyaku pada Yuhman
"jam 7.40 Pak" Jawabnya
Aku langsung menutup pelajaran dan berbicara sebentar kepada mereka "saya harap kalian bisa menghargai guru walaupun guru itu buta di depan kalian". Setelah itu aku langsung keluar dan kudengar Ridho berkata "Pak belum habis waktunya". Itu tidak aku hiraukan.Sebenarnya itu, aku kurang latihan untuk mengajar tadi malam, makanya untuk besok harus latihan lagi

Kerja Tugas
Jam 11.00 WIB aku ikut EKSKUL bersama anak-anak FKIP, terlihat Pak Gago (Mahasiswa FKIP) menerangkan dengan logat Maduranya, anak-anak awalnya bingung tapi mereka bisa mengerti. Tanpa aku sadari aku di sms oleh Atika Asri (ketua kelompokku) untuk mengerjakan tugas dan lain sebagainya di lantai tiga, basecamp awal kita. Aku kesana terlihat teman-teman sibuk untuk mengerjakan tugasnya. Sedangkan aku lebih memilih tidur dan berbaring tidak jelas diantara mereka, ini yang membuat ketua kelompokku gemas akan tingkah laku seperti anak-anak itu.
Sehingga tidak heran jika UMMI (begitu panggilannya) memberi aku tugas untuk mengkoreksi semua tugas anak-anak. Dalam mengerjakan tugas terkadang aku menyanyi lagu anak-anak yang tidak jelas. Tidak hanya itu terkadang aku juga berjoged saking kegirangannya dengan hal ini, Ginanjar hanya tertawa melihat ulahku yang seperti itu.
 Setelah selesai mengerjakan tugas itu aku langsung pulang. Di depan Gapura aku melihat anak muridku lagi nongkrong, begitu mereka melihatku, mereka langsung bertanya "Pak gimana jadi gak PS-annya?". Aku langsung mengangguk pertanda ia, dengan begitu jadilah kita PS an bareng antara Guru VS Murid. Asyik Ps-an aku harus bisa jaga image agar jangan sampai mengucapkan kata-kata kotor sehingga tidak heran jika aku banyak diam dan diam, ingin rasanya aku berteriak tapi ini aku jaga.Sungguh luar biasa.

5 November 2012
Ternyata hari ini ada apel pemeriksaan HP siswa. Sebelum diperiksa terlebih dahulu para pelajar disuruh keluar sebentar dari sekolah. Ketika aku memeriksa tas mereka. Subhanallah beragam yang dibawa oleh para siswa mulai dari yang bawa nasi dan Al-Quran. Di tengah pemeriksaan itu aku mendengar usulan,
“kenapa harus hari senin pemeriksaan coba pas hari lain waktu mereka lalai”
Setelah apel itu, aku memantau anak-anak XI MM, mereka terlihat asyik bermain voly. Mereka tertawa melihat yang menangkis voly. Bahkan saking asyiknya dan kurang skill dalam bermain voly, ada yang meninju bola voly itu walaupun sasarannya tidak tepat.
Di tengah asyik bermain, aku dipanggil untuk ikut rapat mengenai perpisahan tanggal 10. Setelah selesai rapat, aku duduk di depan ruang piket untuk menulis cerpenku "Kebahagian Murni". Keasyikan menulis ada suara yang menegurku ternyata itu adalah Ridho kemudian berkata "Pak, maaf ya masalah kemarin, memang begitu anak-anak yang bisa di diamkan". Hatiku langsung terharu mendengar permintaan maaf yang sangat tulus itu dari anak didikku. Aku berusaha untuk menahan air mataku agar tidak jatuh lalu berkata "tidak apa-apa Dho, besok pertemuan terakhir kita"
"Sedih aku Pak" Itu ucapan tulus yang keluar dari anak didikku
Sekali lagi aku hanya bisa tersenyum dan tersenyum

6 November 2012
Selesai kerja di TK, aku langsung mandi, ya kira-kira ada 15 Menit. Ketika kumandi kebetulan saat itu aku mandi samaan dengan Rogen (teman sekamarku), ketika mandi timbul keisengan untuk melempar air ke kamar mandi tempat ai mandi tempat ia mandi, mendapat guyuran seperti itu dia langsung berteriak “ya Ela, kurang ajar”. Namun balasannya lebih parah dari aku, malahan dia menyiramku dengan air sabun yang pakai, otomatis aku sangat terkejut mendapat balasan seperti itu.

Berangkat ke sekolah
11.30 WIB, aku mengajar di kelas XII Pemasaran, di kelas itu aku dapati Sugeng lagi mengumumkan tentang pentas seni untuk peringatan tahun baru Islam. Terlihat wajahnya seperti kesal dan jengkel entah pada siapa. Aku masuk dia kelihatan marah-marah sendiri “Sugeng, tolonh nyalain LCD” kataku minta tolong.
Dia melakukan tapi wajahnya merengut seperti marah kemudian pelajran kubuka, tapi sebelum pelajaran di mulai terlebih dahulu kuajak mereka untuk nonton video lucu dan Alhamdulillah lancer dan seru. Tetapi ketika kumulai pelajaran lagi-lagi para pelajar tidak semangat menikmati pelajaran dariku, aku Tanya kepada mereka,
“apa pendapat kalian tentang gambar ini?”
“Pak pak sampean ta akon ae” jawab salah satu siswi pemasaran itu,
Karena tidak diperhatikan aku langsung diam dan berkata “baik, karena kalian gak semangat, sebaiknya kita nonton video saja”. Wis, mereka langsung nonton dan mereka ingin agar semua video itu ditonton, tapi bell wis mari, ya sudah pelajaran langsung ditutup.

12.40 WIB, ngajar di XII APK, yang ini lebih seru. Ketika aku masuk, mereka langsung ber yel-yel “Bapak feri” pok pok pok (suara iringan tepuk tangan) hingga dua kali kata dan iringan itu diulang. Kelasnya langsung gaduh dan aku perintahkan agar mereka diam, tapi ada teguran “wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh”
Aku sadar dan langsung mengucapkan salam “Bagi yang presentasi silahkan maju” mereka ribut lagi, gaduh lagi. Dengan terpaksa aku pukul meja keras keras, mereka diam,
“rek, tolong diam, perhatikan teman kalian yang sedang presentasi”
Ketika mereka presentasi macam-macam yang mereka lakukan ada yang lesehan hanya sekedar mendengar materi ada pula yang ribut seenak hatinya, namun ini adalah pengalaman terbaikku dalam mengajar.
Oh ya lupa,,, ada satu kejadian yang berkesan ketika aku mau meminjam kertas di Anton. Dia langsung menjawab “waduh pak, ambil ae, saya ikhlas kok” pemiliknya langsung teriak “jangan pak itu punya saya”. Lancangnya aku langsung merobek buku itu, anaknya ternganga dan berkata “gak ambil lagi a pak?” Tanya anak itu, aku tersenyum dan presentasi itu selesai hingga pulang.

13.20 WIB, aku mengajar di kelas XI APK setelah mengajar di kelas XII APK . Ini adalah hari terakhir aku mengajar di kelas XI APK, kelas yang membuatku selalu bersemangat dengan kemanjaan para siswinya padaku, itu hal yang wajar karena mereka perempuan. ketika saya masuk kelas itu, mereka langsung berteriak "PAK FERIIIII" aku berjalan dengan setegak mungkin agar rasa grogiku hilang telan waktu. Lalu aku membuka pelajaran dengan ucapan Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Jawaban mereka bukannya ucapan salam melainkan "Pak mana kenang-kenangannya?" pertanyaan itu bersahut-sahutan dari mulut mereka. Pertanyaan itu sulit kujawab, untuk mengalihkan tema kenang-kenangan, aku berujar
"Adik-adik, karena ini adalah pertemuan terakhir, maka saya tidak akan memberikan materi untuk hari ini. Saya ingin kalian menonton video lucu. Tapi saya minta tolong ma kalian untuk nyalain LCD ini"
Mungkin karena sudah merasa, Dina langsung menjawab "Moh aku Pak"  Katanya tersenyum
"Ayo Din," suruh teman-temannya yang lain
Dina langsung menyalakan LCD itu, lalu aku menyalakannya laptop dan kusambung dengan Laptop. ternyata terjadi kendala tekhnis yakni aku tidak bisa mengoperasikan sambungan LCD dengan Laptop itu, lalu aku minta tolong pada Pak Yanuar (PPL FKIP UNMUH) untuk menyalakan. Dan Alhamdulillah berhasil. Di tengah keseruan menonton, Seftia menyaut "Pak ini loh Pendem,, galau gara-gara pean". Waduh fikiranku langsung buyar saat itu, ditambah lagi candaan dari teman-teman yang lain "Cie cie cie".
"Rek, coba perhatikan video itu loh" jawab Yulia (dia berasal dari PENDEM)
"Ehem ehem" jawab teman-temannya serempak lagi
Aku hanya bisa gelengkan kepala melihat tingkah laku anak-anak itu.

Ketika memutar video, sengaja aku nyalakan video tentang korban aborsi dan ternyata semua anak XI APK. Begitu jam pelajaran selesai, aku langsung menutupnya. Semua anak-anak langsung bubar kecuali satu dia langsung mencium tanganku, dialah Yulia.

10 November 2012
Hari terakhrir mengajar
Di pagi nan bahagia, kubulatkan semangatku untuk mengajar untuk terakhir kalinya di SMK 2 Muhammadiyah Malang. Kuyakinkan diriku bahwa aku bisa mengatasi kegugupanku dalam mengajar. Sebelum mengajar terlebih dahulu aku latihan orasi terlebih dahulu di kamar,
"Apa perbedaan orang sukses dengan orang yang tidak sukses?"
"Orang sukses itu adalah orang yang memiliki rencana yang matang" jawab Rogen
"Betul" jawabku "Perbedaan orang sukses dengan orang tidak adalah pola pikirnya. Orang sukses itu adalah orang yang berfikir optimis bahwa dia pasti bisa. Dalam diri orang sukses selalu memiliki rencana-rencana yang matang untuk melangkah dan menggapai impiannya.Ingat kalau kita berfikir sukses maka kita akan sukses sedangkan kalau kita tidak berfikir sukses maka kita tidak akan sukses"
Setelah selesai latihan pidato maka aku mandi lalu pergi ke sekolah. Dalam perjalanan aku menyanyikan lagu Bangun Tidur versi Jawa,

Tangi turu
Kuterus adus
Ora lali
Ngosok Untu'
Mari Adus 
Kunulung Emak
Resik-resik 
panggon turuku

Lagu ini terus kunyanyikan hingga tiba di sekolah. Tatkala tiba di sekolah aku memacu sepeda ontelku. Ketika aku mau menaiki tanjakan yang ada di sekolah, ada suara yang memanggil,
"Om, semangat om" kutengok sebentar ternyata Silfia, anak kelas XI MM.
Aku memarkirkan sepedaku di depan Mts, ternyata ada pula yang memanggilku "Pak kok bagus kendaraannya". Aku menjawab candaan itu "La iya rek, gaul gitu" aku mengancungkan jempolku pada anak itu.
Aku menuju ruang piket dengan langkah semangat, "Pak, mana jambu" sapa anak muridku, kalau tidak salah dia anak XII MM. Kujawab pertanyaan itu dengan senyuman"Kutinggalkan di pohonnya" 
Begitu tiba di ruang piket, aku langsung menemui Pak Lukman untuk meminjam LCD. Dan Alhamdulillah beliau memberikanku untuk meminjamkan LCD.
Begitu bel berbunyi, aku langsung menuju kelas XI MM untuk memberikan materi Praktik Ibadah. Setibanya di kelas, ternyata kelasnya masih terkunci dan Alhamdulillah kelas itu dibuka oleh salah satu siswaku.

Masuk kelas
Aku diam sebentar, tiba-tiba ada yang bersuara "rek berdoa". Maka Ridho langsung memimpin doa. Setelah berdoa, aku berorasi sebentar
"Karena ini pertemuan terakhir kita, saya tidak akan memberikan materi. Tapi saya inginkan usulan kailan hari ini apa?" tanyaku
"Nonton film Pak" jawab Wulan Suci Nur Fitri
"Baiklah karena itu yang kalian inginkan, maka silahkan menonton" kataku
Acara ini berlangsung hingga habis mata pelajaran. Namun sebelum selesai pelajaran aku meminta kritik dan saran dari mereka.
Begitu pelajaran selesai, aku langsung menutup pelajaran. Hatiku terasa sedih, dan baru kali ini aku sedih meninggalkan anak didikku.

Di luar kelas, aku menonton anak XII MM dan XII MM2 tampak terlihat kegembiraan antara mereka. Mereka sangat menikmati kegembiraan itu. Pada jam 08.30 aku ikut bermain voly dengan anak-anak MA Muhammadiyah setelah anak-anak SMK selesai berolahraga, ketika aku mau main voly mukaku kena bola, waduh sakitnya minta ampun, kepalaku sempat puyeng tapi aku tahan. Aku tetap lanjutkan permainan itu, tengah asyik bermain aku dipanggil oleh Ibu Hani (salah satu teman PPLku).
Aku lihat ke dia dan ia berada di lantai tiga, katanya kita disuruh siap-siap untuk bantu acara perpisahan. Di lantai tiga kita semua (guru PPL) sibuk untuk mengatur tempat persiapan  acara kita. Undanganpun datang yang terdiri dari perwakilan siswa dan guru-guru SMK dan tidak ketinggalan Pak Sunarto yang kami cintai.
 Begitu acaranya selesai kita pun bersalam-salamaan satu sama lain, ada yang menangis ada pula yang bersedih kalau hari ini adalah hari terakhir kita mengajar di SMK. Setelah itu, kita membersihkan tempat itu kemudian aku langsung bermain voly bersama anak-anak sekolahan dan untuk kali ini berapa kali servenku gagal total, sepertinya aku perlu latihan lebih keras lagi.
 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari kita membaca dengan hati plus mata