25 Nov 2012

Laporan Akhir PPL

 Oleh M. Feri Firmansyah

BAB I
ANALISIS PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN
A.    Proceding Focus Group Discussion dan Technical Meeting Kelompok
Tanggal 1 September, Laboratorim Tarbiyah mengadakan pembekalan kepada para peserta PPL agar memiliki gambaran dasar hal apa saja yang perlu diketahui dan dilakukan oleh praktikan selama kurang lebih dua bulan setengah di sekolah masing-masing.

Pembekalan tersebut dibuka oleh bapak Saiful Amien, M.Pd. selaku kepala Lab. Jurusan tarbiyah.  Acara ini memiliki 2 sesi, yakni sesi pembukaan dan pembentukan kelompok.
Dalam sesi pertama, bapak Saiful Amien, M.Pd, selaku kepala Laboratorium Tarbiyah, memberikan beberapa informasi tentang prosedur yang harus ditempuh, baik sebagai praktikan di sekolah yang kami tempati maupun sebagai mahasiswa jurusan Tarbiyah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang. Untuk penunjang, buku panduan langsung diberikan sehingga kami lebih mudah memahami penjelasan tentang PPL-Tarbiyah. Hal-hal yang perlu dipahami oleh para praktikan adalah konsep dasar PPL-Tarbiyah, pola kerja PPL-Tarbiyah, pola dan prosedur praktik pembelajaran, penyusunan laporan PPL dan Penilaian Laporan PPL.  Itu hanya segelintir yang perlu kami pahami, namun ada yang lebih penting dari penjelasan Pak Amien yakni kondisi siswa tempat kita mengajar.
Pada sesi kedua, kami bergabung dengan kelompok kami dan bertemu dangan guru mitra/guru pamong. Kami diberikan beberapa informasi tentang sekolah dan hal-hal lain yang memang perlu kami ketahui begitu juga kesepakatan lainnya.


B.    Proceding Penggalian Akademis
Pada hari ini, senin tanggal 3 september 2012, saya dan teman-teman PPL berangkat ke sekolah untuk penyerahan PPL oleh DPL kepada pihak sekolah. Ketika tiba di SMK 2 Muhammadiyah Malang, kami berkumpul di depan ruang piket untuk menunggu Pak Sunarto menyerahkan kami pada pihak sekolah untuk mengajar.
Begitu jam 08.40 WIB Pak Sunarto datang dan acaranya langsung dimulai dan jadilah kita resmi mengajar di SMK 2 Muhammadiyah Malang.
Dalam proses penggalian akademik, saya ikut masuk ke dalam kelas ketika pak Lukman mengajar Praktik Ibadah di kelas XI Akutansi dalam rangka untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh siswa sehingga bisa dijadikan pertimbangan dalam penyusunan RPP juga langkah yang nantinya membuat saya bisa merencanakan suatu cara sebelum mengajar.
Saya selalu duduk di belakang tepatnya sampingnya Bunayyah dengan maksud untuk lebih memudahkan saya dalam melihat situasi dan kondisi pembelajaran di kelas tersebut seperti apa, efektif atau tidaknya dalam proses belajar mengajar tersebut. Dan terlihat kodisi siswanya ternyata masih suka bermain-main.

C.    Proceding Siklus I
1.    Perencanaan Pembelajaran dan Persiapan Alat
Dalam proses pembuatan dan perencanaan RPP, saya sedikit mengalami kesulitan dan hambatan di dalamnya sehingga kurang lancar dalam pembuatan RPP.  Tapi Alhamdulillah saya ingat bahwa saya pernah mengupload RPP di blogku. Jadilah saya mendownload tulisan itu untuk jadi pegangan RPP.
Adapun yang terkait dengan penyiapan media dan alat, maka saya menyipkannya sebelum mengajar. Misalnya alat tulis spidol, maka saya membawa sendiri dari rumah atau saya meminjamnya di teman-teman yang lain, karena teman-teman sendiri juga membawa spidol sendiri dari rumah. Sedangkan buku paket sendiri, saya meminjamnya di perpustakaan dan itu bisa di bawa pulang selama PPL berlangsung. Saya juga terkadang konsultasi dengan Pak Mujiburrahman dan terkadang juga mengambil materi ajar dari internet yang sesuai dengan yang ada di dalam buku paket untuk menambah wawasan dan materinya.
Selain itu saya juga mendownload metode mengajar di internet agar saya tidak gugup ketika mengajar. Istilahnya yang aku dapat adalah pembelajaran harus student centre. Artinya siswa harus menjadi pusat pembelajaran dan siswa yang harus lebih aktif dalam mengajar.




BAB 2
ANALISIS PROSES KEGIATAN NON-PEMBELAJARAN
A.    EKSKUL
        Kegiatan Ekskul dilaksanakan setiap hari setelah pulang sekolah. Ini bertujuan untuk mengembangkan minat dan bakat para siswa agar mereka lebih berkembang. Beberapa kegiatan ekstrakulikuler yang dikembangkan oleh SMK 2 Muhammadiyah Malang antara lain; Tapak Suci, Bidang olahraga, Bahasa Inggris dan Jurnalistik.
   

B.    Piket ruang PPL
    Setiap hari Rabu, saya mendapat jatah piket di ruang PPL. Adapun tugasnya adalah memberikan surat izin masuk kepada siswa yang terlambat, memberikan surat izin keluar kepada siswa yang memiliki keperluan di luar sekolah seperti mengambil ijazah di rumah, mengabsen siswa pada saat shalat dhuha dan dhuhur.
    Ketika saya piket, jarang sekali siswa yang meminta surat izin keluar, namun lebih banyak siswa yang meminta surat izin masuk. Dan sebelum mereka meminta surat izin, mereka harus menghadap terlebih dahulu kepada guru piket untuk menerima hukuman bagi yang terlambat masuk sekolah setelah itu, baru mereka bisa mengambil surat izin dan meminta tanda tangan guru piket.
    Terkadang guru PPL yang piket disuruh membuat teh hangat yang telah disediakan oleh pihak sekolah untuk guru PPL yang lain. Ini bertujuan untuk menggembirakan guru PPL yang lain agar lebih bersemangat ketika mengajar.

BAB 3
ANALISIS HASIL

A.    FGD & Technical Meeting Kelompok
Adapun hasil FGD yang kami laksanakan Pada tanggal 3 September sebagai berikut:
Ketua kelompok: Atika Asri N
Sekretaris               : Suhartini Tri Utami
Bendara                  : Ginanjar Arief Eko N
Anggota      : M. Feri Firmansyah, Muhajir Musa dan Mujiburrahman


B.    Penggalian Akademis
Dari proses penggalian akademik yang saya lakukan beberapa kali, maka saya menemukan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh guru dan siswa.
Adapun permasalahan yang dihadapi oleh guru praktikan ketika mengajar di kelas XI MM, sebagai berikut:
1.    Siswa-siswanya cukup tertib di dalam kelas.
2.    Mayoritas siswa mendengarkan ketika guru praktikan menjelaskan materi walaupun ada yang tidur
3.    Rendahnya sikap siswa untuk menghargai dan menghormati guru
4.    siswa-siswanya mudah untuk dikondisikan dan diatur

Hal tersebut menjadikan pembelajaran di kelas kurang efektif dan optimal walaupun kondisi kelas tenang walaupun terkendala masalah tekhnis saja.
Hal tersebut menjadikan pembelajaran di kelas kurang efektif dan optimal lantaran kurangnya greget dan motivasi belajar serta siswa-siswanya nya surah diatur dan dikondisikan. Di samping itu, siswanya juga bicara-sendiri-sendiri ketika guru praktikan menerangkan dan menjelaskan materi pelajaran.
Dengan adanya fenomena seperti itu, maka saya mempunyai beberapa saran untuk menghadapi karakteristik siswa seperti di atas, di antaranya adalah:
1.    Hendaknya pembelajaran didesain 30% guru dan 70% siswa, artinya pembelajaran terpusat kepada siswa sedangkan guru hanya seabgai fasilitator saja.
2.    Usahakan di dalam pembelajaran ada ice breaking sehingga siswa tidak lesu dan lemas.
3.    Hendaklah guru praktikan membangun komunikasi dan hubungan emosional yang baik dengan siswa.
4.    Usahakan penggunaan metode ceramah diminimalisir agar siswa tidak mudah jenuh dan bosan

C.    Siklus I
Adapun yang dihasilkan dari siklus yang pertama adalah sebagai berikut:
1.    Mengetahui dan memahami perbedaan antara hasil belajar dengan indikator hasil belajar sehingga tidak bercampur baur antara kedua.
2.    Dalam mengajar dibutuhkan kesabaran yang tinggi utamanya menghadapi siswa-siswa yang bandel dan susah diatur.
3.    Seorang guru praktikan harus memiliki sikap yang tegas terhadap  siswanya namun bukan keras.



D.    Siklus II
    Adapun yang dihasilkan dari siklus yang kedua adalah sebagai berikut:
1.    Harus lebih teliti dalam mengetik agar tidak banyak terdapat kesalahan mengetik
2.    Praktikan harus memiliki koleksi banyak metode
3.    Praktikan harus memiliki koleksi banyak ice breaking.
4.    Praktikan harus memiliki cara tersendiri untuk mengelola kelas utamanya terhadap anak-anak yang bandel, dan nakal.

E.    Siklus III
        Adapun yang dihasilkan dari siklus yang ketiga adalah sebagai berikut:
1.    Dalam mengajar ciptakanlah suasana pembelajaran menjadi santai tapi serius, jangan terlalu tegang.
2.    Praktikan harus memiliki banyak koleksi pengetahuan tentang  variasi mengajar sehingga tidak monoton dalam mengajar
3.    Praktikan harus lebih memperhatikan siswa yang kurang semangat dalam pembelajaran kemudian member motivasi kepadanya.
4.    Praktikan agar lebih memperjelas pertanyaanya sehingga siswa bisa lebih faham

F.    Siklus IV
        Adapun yang dihasilkan dari siklus yang keempat adalah sebagai berikut:
1.    Seorang guru praktikan harus memiliki sikap yang sabar dalam menghadapi siswa yang bandel
2.    Seorang guru praktikan hendaklah memberitahu tata cara diskusi yang baik dan efektif sehingga seluruh siswa bisa berpartisipasi di dalamnya.

G.    Kegiatan Non-Pembelajaran
1.    Ekskul
            Kegiatan Ekskul sangat bermanfaat bagi para siswa, ini bertujuan untuk mengembangkan bakat dan minat para siswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yang diadakan oleh sekolah.
            Kegiatan Ekskul ini bisa jadi menjadi ajang bagi para siswa untuk mengekspresikan dirikan untuk mengembangkan setiap skill yang dimilik baik melalui bidang akdemik maupun bidang non akademik seperti olahraga

2.    Piket di ruang PPL
        Ketika saya bertugas menjadi guru piket terkadang saya masih bingung dengan bell, kalau pulang jam berapa, bellnya berapa kali. Namun terkadang juga ada  siswa yang iseng memukul bell hingga Palunya terbang entah kemana.
        Menjadi guru Piket sangat menyenangkan bagi saya. Kenapa? Ya karena di sini saya bisa istirahat dan menulis learning diary saya di kertas kosong.


BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
Selama mengikuti agenda PPL yang dilaksanakan mulai tanggal 3 September 2012 sampai dengan 10 November 2012, saya mendapatkan banyak pengalaman, manfaat dan pelajaran yang berharga dalam hidup. Selama proses PPL saya berusaha menerapkan ilmu yang saya dapatkan di bangku kuliah secara maksimal, namun tidak selamanya teori-teori yang ada relevan dengan kondisi peserta didik.
Bagi saya ada sebuah kesamaan antara teori yang diajarkan dengan realita di lapangan. Settingan yang ada di kampus hanya siswa-siswa yang sesuka hatinya, dll. Sedangkan realita di lapangan kondisi siswa suka membuat gaduh, ramai, kurang bisa menghargai guru, bicara sendiri-sendiri ketika diterangkan guru.
Fenomena tersebut membuat saya tidak terlalu terkejut dan walaupun bingung dalam menentukan metode dan media pembelajaran. Karena apa yang saya pikirkan di kampus ternyata sama dengan kondisi riil di lapangan. Semua metode itu berjalan secara alami dari inspirasi quantum teaching yang saya baca.
Apalagi ditambah fasilitas sekolah yang kurang menunjang “fasilitas yang berbasis IT” dan minimnya buku paket yang disediakan oleh sekolah sehingga menjadikan permasalahan semaikin kompleks.
Adapun kekurangan saya selama di PPL utamanya dalam proses pembelajaran adalah kurang tegas cederung diam dalam menghadapi siswa-siswa yang nakal dan suka membuat kegaduhan.
Sedangkan kemajuan yang saya dapatkan selama PPL adalah lebih bisa memahami kondisi karakteristik peserta didik dan lebih bisa memilh metode dan media pembelajaran yang tepat dengan mempertimbangkan karakteristik siswa. Di samping itu, saya juga mengetahui cara membangun hubungan baik antara guru dengan siswa sehingga dalam pergaulan lebih bisa santai, dan akrab, namun tidak menghilangkan kewibawaan kita.        
       
B.    Saran
Di sini saya ingin memberikan saran kepada beberapa pihak terkait dengan PPL, agar PPL ke depan bisa lebih baik dan optimal serta maksimal, di antaranya adalah:
1.    Pihak sekolah
Alangkah baiknya, jika pihak sekolah memberikan tugas-tugas atau perintah kepada mahasiswa praktikan yang bersifat administrasi sehingga mahasiswa praktikan mendapatkan pengalaman yang lebih tentang dunia administrasi. Adapun untuk tugas-tugas non administrasi alangkah baiknya tidak usah diberikan kepada mahasiswa praktikan.
2.    Dosen pembimbing
Alangkah baiknya jika dosen pendamping menjenguk mahasiswa PPL nya di sekolah, bukan hanya mengantar dan menjemput mahasiswa PPL. Sehingga fungsi dosen pembimbing itu bisa dirasakan oleh mahasiswa.

3.    Lab.tarbiyah
Pihak Lab. Harus memberitahu kepada pihak sekolah tentang tugas-tugas dan kewajiban mahasiswa PPL sebelum pelaksanaan PPL dimulai agar tidak terjadi salah pemahaman tentang tugas dan kewajiban mahasiswa PPL anatara pihak sekolah dengan mahasiswa.
Di sampng itu, pihak Lab. Harus menyamakan persepsi di antara dosen pendamping sehingga tidak terjadi salah pemahaman antara pihak Lab dengan dosen. Sehingga apa yang dikatakan oleh Lab itu sama dengan apa yang dikatakan oleh dosen.  
   


LAMPIRAN-LAMPIRAN
1.    Silabus Mata Pelajaran
2.    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
3.    Berbagai Instrument Hasil Pengamatan Rekan Praktikan (Hasil Lesson Study)
4.    Catatan Belajar Harian
5.    Dokumentasi Photo kegiatan
6.    Curriculum Vitae








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari kita membaca dengan hati plus mata