27 Mei 2013

Catatan M. Feri Firmansyah tentang Pendidikan

Oleh MuFe El-Bageloka

SEKOLAH INKLUSI
Konsep dasar Sekolah Inklusi, yakni layanan pendidikan harus melibatkan semua anak dalam mengenyam pendidikan yang layak. Karena fenomena yang ada  bahwa kebanyakan sekolah menolak masyarakat yang kurang dalam beberapa hal sehingga tidak heran jika mereka terpinggirkan dalam dunia pendididkan. Arah Pendidikan Inklusi terdapat dalam peraturan pemerintah Nomor 70 tahun 2004, dengan berakar pada Bhineka Tunggal Ika yang intinya adalah keragaman dalam kesamaan.


KAPITA SELEKTA PENDIDIKAN ISLAM; PANDANGAN UMUM TENTANG MADRASAH
Madrasah merupakan lembaga pendidikan Islam yang bernaung pada DEPAG (DEPARTEMEN AGAMA), namun fenomena yang berkembang dalam dunia pendidikan yakni;
1.    Madrasah terpinggirkan dari arus moderniasasi
2.    Isi/ muatan pendidikan cenderung berorientasi pada praktik-praktik ritual keagamaan kurang memperhatikan ilmu pengetahuan tekhnologi (dikotomi antara ilmu agama dan pengetahuan umum)
3.    Manajemennya ditunjukkan atau yang bersifat tertutup dan kurang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan umum sehingga tidak heran jika Madrasah menjadi lamban atau justru statis.

Setelah masa kemerdekaan madrasah belum mendapatkan perhatian dari pemerintah sehingga Madrasah harus bisa;
o    Memberi ruang tumbuh yang wajar bagi aspriasi utama umat Islam, yakni membuat madrasah sebagai wahana untuk membina ruh praktik hidup Islami.
o    Madrasah harus mampu menjadi ajang membina warga negara yang cerdas, berpengetahuan, berkepribadian dan produktif setara dengan sistem sekolah.
o    Madrasah harus mampu merespon tuntutan perkembangan zaman
o    Madrasah harus menjadi lembaga pendidikan yang berbasis masyarakat yakni mengikutsertakan masyarakat dalam penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan.
H.A.K. TILAAR berkesimpulan bahwa ilmu pendidikan di Indonesia dalam kondisi hidup enggan mati tidak mau, ini disebabkan beberapa faktor;
o    Kemandulan konsep, Pendidikan Indonesia masih memakai konsep dari luar seharusnya Pendidikan mampu menggabungkan aspek empiris dan signifikansi kontekstual.
o    Kurang dialog ilmiah
Bagaimana modus menumbuhkan pendidikan yang menarik, langkahnya antara lain;
_Praksis Pendidikan Islam merupakan suatu intervelasi antara teori dan praktik sehingga rumusan konseptualnya harus pula kontekstual dan aplikatif
_Pendidikan harus mampu merespon dinamika tuntutan dan perubahan masyarakat
Kemajuan peradaban selalu didahului oleh kemajuan ilmu pengetahuan “Bangsa yang maju adalah yang menguasai unggul dalam penguasaan ilmu.
Saat ini pesantren mulai kurang diminati? Ada apa?, Seorang pendidik harus menjadi;
1.    Manajer
2.    Seorang bapak
3.    Seorang sahabat
Mengapa orang tua menyekolahkan anaknya di Sekolah seperti ini?
o    Madrasah /sekolah ini muncul sebagai sarana membentengi sekolah-sekolah yang berorientasi misionaris
o    Lulusannya pun mampu bersaing
o    Muncul kepercayaan orang tua bahwa jika anaknya di seklahkan disini maka akan memiliki nilai dan pengetahuan Islam yang tinggi
o    Orang tua percaya lulusan dari sekolah ini akan terhindar dari tawuran antara siswa yang berbeda sekolah.

Inovasi Pendidikan dan pengajaran PAI
Pendidikan Islam adalah akar dari pendidikan karakter, karena subtansi dari pendidikan Islam banyak mengandung nilai-nilai karakter (akhlakul karimah) yang berguna untuk tumbuh kembangkan mental peserta didik. Maka untuk itu Pendidikan Islam memerlukan Inovasi Pendidikan dan Pengajaran PAI.
Inovasi dalam konteks pendidikan adalah gagasan brilian yang berguna untuk mengembangkan pendidikan itu sendiri. Namun sebelum mengkaji tentang inovasi pendidikan, yang wajib diketahui pertama kali adalah pihak-pihak yang berberan dalam inovasi adalah guru dan pemerintah.
Letak kelemahan Pendidikan Agama;
a.    Untuk menambah pengatahuan (Kognitif) sasarannya menambah pengatahuan siswa, supaya menjadi intelektual
b.    Untuk dipraktikkan (Afektif) sasarannya adalah anggota tubuh atau dengan kata lain membekali peserta didik dengan hard skill
c.    Implemntasi ajaran Islam (Psikomotorik), sasarannya hati, atau dengan kata lain membentuk manusia yang jujur, sopan dalam arti umum berakhlakul karimah
Ini adalah subtansi eksternal (LUAR)
Coba anda lihat UUD SISDIKNAS 20/2003, PENDIDIKAN PROFETIK menuju PAI

Teori tentang Pendidikan
Teori Ekspansionisme adalah teori yang menekankan bahwa segala objek, peristiwa dan pengalaman merupakan bagian-bagian yang tidak terpisahkan dari suatu keseluruhan yang utuh. Teori Teologis adalah teori yang mengatakan bahwa pendidikan harus menghasilkan manfaat bagi perkembangan dan dinamika masyarakatnya.
Pendidikan senantiasa mengaitkan proses pendidikan dengan masyarakatnya pada umumnya dan dunia pendidikan dengan masyarakat pada umumnya dan dunia kerja pada khususnya. Paradigma ini menekankan bahwa proses pendidikan harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut;
1)    Pendidikan lebih menekankan pada proses pembelajaran (Learning) dari pada mengajar (Teaching)
2)    Pendidikan diorganisir dalam struktur yang fleksibel
3)    Pendidikan memperlakukan peserta didik sebagai invidu yang memiliki karakter khususnya mandiri.
4)    Pendidikan merupakan proses yang berkesinambungan dan senantiasa berinteraksi dengan lingkungan.
5)    Pendidikan tidak bisa dilihat sebagai suatu dunia sendiri melainkan pendidikan harus dipandang dan diperlakukan sebagai bagian dari masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari kita membaca dengan hati plus mata