1 Mei 2013

Pacaran atau Menikah

 Oleh Ali Wafa

seorang mahasiswa datang menghampiriku kemudian dia bertanya, Ust...! lebih baik mana kuliah dulu sampai selesai kemudian menikah, apa menikah sambil kuliah...? aku diam sejenak sambil berfikir dn memilih kata yang tepat untuk kujawabkan." menurtuku itu sangat tergantung kondisimu, pertimbangkan dulu maslahat dan mafsadahnya buat kamu dan kuliahmu. jika kamu memiliki syahwat tinggi dan kamu mampu secara financial, menikah sambil kuliah tidak masalah. tapi jika kamu masih bisa menjaga diri, bisa menahan diri tidak berhubungan dengan cewek maka menunggu selesai kuliah itu lebih arif.

sekarang aku yang bertanya kepadamu," lebih baik mana pacaran sambil kuliah atau menikah sambil kuliah.....?
mahasiswa itu diam, lalu dia berkata," lebih baik pacaran lah ust.. kalo pacaran kan cuma iseng2 aja biar gak dikatakan jomlo gak laku2 dan gak repot cari nafkah. tapi kalo menikah kan harus menafkahi tidak bebas dan beban tadz."
lalu aku berkata kepadanya," kalo menurutku lebih baik menikah sambil kuliah, alasannya adalah :
- kalo pacaran itu dosa kalo menikah itu pahala
- menikah itu untuk menjaga kehormatan diri sedang pacaran menghinakan diri
- berpegangan, berciuman, dll setelah menikah itu halal dan berpahala. kalo pacran itu haram dan melahirkan dosa
- kalo menikah, harta yang kita berikan kepada pasangan kita sampai makanan yang kita suapkan kepada pasangan kita itu bernilai shadaqoh. sedangkan kalo pacaran itu sia-sia tanpa makna, bahkan munkin menjadi dosa.
- kalo menikah pasangan kita akan memperhatikan kita, melayani kita, dan memberikan yang terbaik pada kita dengan ikhlas. sedangkan kalo pacaran semuanya adalah kepura-puraan dan hanya menginginkan sanjungan dan perhatian darimu.
- Menikah membangun kedewasaan diri, sedangkan pacaran menghancurkan harga diri.
- setelah menikah, waktu yang kita lalui dengan pasangan kita mendatangkan keberkahan. kalo pacaran mendatangkan kerugian
- menikah menyempurnakan separuh agama sedangkan pacaran menhancurkan agama yang kita miliki
-dll

mahasiswa itu terdiam, rupanya dia sedang memikirkan sudah berapa kali ia pacaran...? itu artinya ia sedang berfikir sudah berapa jurang nestapa yang telah ia gali dalam hidupnya...?

kemudian aku berkata kepadanya," Pikirkanlah sebelum bertindak, jadikanlah agamamu sebagai barometer, sebagai ukuran. Bukan nafsumu, bukan pula syahwatmu....!

semuga kamu bisa mengerti, sehingga hidayah dan taufiq Allah senantiasa mengiringi langkah hidupmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari kita membaca dengan hati plus mata