15 Jun 2013

FIQIH PEMBELAJARAN; Renungan surat Lukman ayat 13

 Oleh MuFe "Pei" El-Bageloka

Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, “Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar. (QS. Luqman: 13),

Hikmahnya:
Kata ya’ izhuhu terambil dari kata wa’zh yaitu nasihat menyangkut berbagai kebajikan dengan cara menyentuh hati. Ada juga yang mengartikannya sebagai ucapan yang mengandung peringatan dan larangan. Penyebutan kata ini sesudah kata dia berkata untuk memberi gambaran tentang bagaimana perkataan itu beliau sampaikan yakni tidak membentak, tetapi penuh kasih sayang. Sebagaimana dipahami dari panggilan mesra kepada anak. Kata ini juga mengisyaratkan bahwa nasihat itu dilakukannya dari saat ke saat, sebagaimana dipahami dari bentuk kata kerja masa kini dan masa mendatang pada kata ya’zhuhu .
Dalam ayat telah dijelaskan bagaimana caranya Lukman mendidik anaknya yakni dengan kasih sayang dan panggilan mesra seorang ayah kepada anaknya. Secara umum panggilan mesra itu sangat mempengaruhi tumbuh kembang psikis seorang anak yakni dari segi IQ atau kecerdasannya.
Bisa dikatakan Lukman adalah seorang pendidik, yakni metode pertama yang dia terapkan adalah mengajarkan hal-hal yang paling dasar, ini senada dengan hadist dari Rasulullah saw " Ibnu Mas’ud berkata: Rasulullah saw, berkata kepadaku: “Belajarlah ilmu dan ajarkanlah kepada manusia. Belajarlah ilmu faraidh dan ajarkanlah kepada manusia. Belajarlah al-Quran dan ajarkanlah kepada manusia sebab aku adalah orang yang diambil dan ilmu itu akan diambil lalu terjadi fitnah (cobaan) sehingga ada dua orang yang berselisih tentang satu kewajiban namun keduanya tidak mendapatkan orang yang bisa mendamaikannya” (H.R. al-Darimy/223),
 Metode yang kedua adalah Muraja'ah (Drill), dalam ayat keberikutnya Lukman menasehati anaknya untuk shalat dan tidak sombong, menurut penulis redaksi ayatnya berbeda tetapi makna dan tujuan ayat sama. Mengenai metode Drill Ibnu Umar berkata: “Jika salah seorang di antaramu meriwayatkan hadist, maka hendaknya ia mengulang-ulang tiga kali” (H.R. Darimy /607). Ketiga, yang perlu menjadi perhatian pendidik adalah manejemen waktu karena, artinya kapan ia harus memberi nasehat dan kapan harus bercanda, ini senada dengan hadist nabi saw dari Ibnu mas’ud, ia berkata: “Nabi Saw, dahulu menjadwalkan waktu kita untuk kita dengan nasehat karena terjadi kebosanan pada kita” (H.R. al-Bukhari /66),

Namun INGAT HADIST INI
Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Saw, bersabda “Sedekah yang paling utama adalah belajar ilmu yang dilakukan oleh orang muslim kemudian diajarkan kepada saudaranya yang muslim” (H.R. Ibnu Majah/239),
Dari Ibnu Abbas, ia berkata: Rasulullah saw. Bersabda “Barang yang berkata tentang al-Quran tanpa ilmu maka hendaknya ia menyiapkan tempat duduknya di neraka” (H.R. at-Tarmidzi/2874),

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari kita membaca dengan hati plus mata