29 Jun 2013

Kasalahan Yang Tidak Perlu Dilakukan Guru Dalam Mengajar





Untuk meningkatkan kualitas guru telah dilakukan berbagai cara: pelatihan, seminar, lokakarya bahkan melalui pendidikan formal/beasiswa. Namun, masih banyak para guru yang melakukan kesalahan, hal mana kesalahan tersebut dilakukan di luar kesadaran.
Pengamat pendidikan menemukan beberapa kesalahan yang sering diperbuat oleh guru, yaitu:
a.       Mengambil Jalan Pintas Dalam Pembelajaran

Tugas guru yang paling pokok adalah mengajar (agar terjadi proses belajar mengajar). Asumsi tersebut telah menimbulkan pemahaman sebagian guru bahwa mengajar merupakan tugas rutin.  
b.      Menunggu Siswa Berprilaku Negatif
Dikelas guru berhadapan dengan sejumlah siswa yang sama-sama ingin diperhatikan. Siswa akan berkembang positif melalui perhatian guru yang maksimal. Siswa senang jika mendapat pujian dari guru, sebaliknya akan kecewa jika tidak diperhatikan apalagi diabaikan.
Tindakan ini sering diabaikan oleh guru karena mengganggap mengajar hanyalah sekadar mentransfer sejumlah pengetahuan semata. Sehingga lupa memberi pujian kepada siswa yang berprestasi.
Biasanya guru memberi perhatian kepada siswa ketika terjadi keributan, tidak memperhatikan atau mengantuk, sehingga menunggu terjadi perilaku negatif/buruk.
c.       Menggunakan destructive discipline
Guru memberi hukuman kepada siswa tanpa melihat latar belakang kesalahan yang dilakukan oleh siswa.
d.      Mengabaikan kebutuhan siswa
Yang harus diketahui: setiap guru harus mengetahui sesungguhnya masing-masing siswa memiliki perbedaan individu yang sangat mendasar. Baik dalam hal kemampuan, potensi, minat, kebiasaan, hobi, sikap, kepribadian, hasil belajar, latar belakang keluarga, dll. Aspek-aspek tersebut tidak bisa disamakan antara yang satu dengan yang lain.
e.       Merasa dirinya paling pandai
Kesalahan ini berangkat dari asumsi bahwa siswa umumnya lebih muda sehingga miskin pengalaman. Pandangan ini sangat menyesatkan sebab tidak menutup kemungkinan siswa bisa belajar lewat sarana-sarana modern, sementara guru tidak mampu mengaksesnya karena berbagai faktor
f.       Tidak adil/diskriptif
Keadlilan dalam pembelajaran merupakan kewajiban guru dan hak semua siswa untuk memperolehnya. Maka penilaian merupakan upaya untuk memberikan penghargaan kepada siswa sesuai dengan usahanya selama proses pembelajaran. Oleh karena itu penilaian berdasarkan dendam, cinta, merupakan tindakan di luar kewajaran
g.      Memaksa hak siswa
Guru boleh saja memiliki penghasilan tambahan, namun memaksa apalagi mewajibkan siswa untuk membeli buku tertentu merupakan tindakan tidak terpuji. Terlebih jika orientasinya penghasilan semata.
h.      Dll

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari kita membaca dengan hati plus mata