10 Jan 2014

Islam Transformatif Solusi Perubahan

Dedihariadi, S.Hi

Islam ditinjau dari sejarah kerasulan Muhammad Saw merupakan sebuah agama yang diturunkan sang illahi kepada manusia pilihan yang sengaja disiapkan oleh Allah. Islam merupakan rentetan ajaran hukum dari untuk kemaslahatan manusia baik di dunia maupun di akhirat nanti.Semula Islam sangat dibenci oleh kaum Qurais, berbagai cara dilakukan untuk menghentikan da’wah Rasulullah SAW, mulai dari menyakiti para sahabat assabiqun al-Awwalun tidak jarang juga mereka menghina Rasulullah baik dengan cacian ataupun gangguan fisik.

Qurais tidak menerima da’wah Rasulullah menurut hemat penulis bukan karena Muhammad mengenalkan tuhan kepada mereka, disebabkan tuhan yang diperkenalkan Muhammad Saw adalah tuhan yang sudah mereka kenal sejak lama. Akan tetapi penolakan mereka terhadap Rasulullah lebih disebabkan karena ajaran yang dibawa oleh Rasulullah, seperti kesetaraan manusia (equality), memutus status quo, sehingga kedudukan turun-temurun mereka pegang menjadi sirna ketika Islam datang. Islam memandang bahwa kemuliaan manusia berada pada taqwa dan kedekatannya kepada Allah dan Rasulullah.
Jika kita membaca ulang berbagai ayat al-Qur’an yang menerangkan tentang kisah-kisah para nabi dan rasul, disana kita akan menemukan bahwa selain mengajak kepada pengesaan Allah, mereka juga meruntuhkan berbagai bentuk hegemoni dan eksploitasi terhadap rakyat yang tidak berdaya (mustadafin). Musa misalkan meruntuhkan rezim fir’aun yang angkuh dan sombong.Begitu pula Ibrohim ingin membebaskan manusia dari cengkraman berhala-berhala yang tidak mampu memberi manfaat dan mudorot kepada manusia.
Beriring berjalannya waktu, Islam tidak bisa ditafsirkan oleh pemeluknya sebagai motor penggerak perubahan sosial, motor penggerak kritik sosial yang memihak, menjadi payung bagi penganutnya. Islam lebih dipahami sebagai agama intim (individu), diakibatkan kebodohan dan kepicikan pemeluknya.Tak jarang kita mendengar bahwa Agama tidak boleh mencampuri urusan Negara, masyrakat atau tidak boleh berinteraksi dengan orang lain, dengan ketololannya dengan bangga memakai simbol kesholehan sedang tetangganya perih kesakitan karena tidak makan.itukah yang diinginkan Islam?.

Islam Transformatif
Islam yang mempunyai dampak sosial menuju perubahan struktur masyarakat yang lebih baik.Bagaimana membumikan ajaran Islam ditengah-tengah masyarakat sehingga terwujud baldatun toyibatun warobbun al-ghofur. Bagaimana ajaran-ajaran shalat tidak hanya dimaknai sebagai ritual pribadi yang tidak berdampak apa-apa terhadap lingkungan, akan tetapi bagaimana shalat bisa bertampak vertical maupun horizontal. Mencegah dariperbutan keji dan mungkar bisa dimaknai dengan adanya usaha-usaha untuk saling toleransi, menghargai perbedaan sehingga tidak terjatuh kepada perbuatan keji dan mungkar.Begitu juga ajaran zakat, zakat bermakna pensucian harta akant etapi lebih dari itu semua Islam merupakan agama yang senantiasa peduli akan nasib sosial.Jauh-jauh hari Islam mengumandangkan bahwa eksploitasi dan hegemoni merupakan perbuatan keji, sebelum Karl Marx mencetuskan teori kapitalisnya.
Dengan demikian kita sebagai umat Islam perlu mengkaji kembali apa yang menjadi pedoman hidup muslim, dengan begitu kita akan tersadar bahwa Islam adalah rahmatallil al-alamin (rahmat bagi semesta alam). Ajaran-ajaran tentang ibadah, aqidah, mu’amalah kita terjemahkan sebagai tranasformasi sosial yang lebih baik.Agama yang semula dilangit metafisik-teoritik kita ubah menjadi sosiologis-transformatif.Agama yang memihak kaum tertindas, mustad’afin dan kaum miskin.
Adanya perintah amal ma’ruf nahi mungkar sebagai mana dalam surat Ali Imron 104 bisa dimaknai dengan amalma’ruf merupakan sebuah gerakan yang membebaskan (librasi) dari cengkraman yang merusak tatanan fitrah dan martabat manusia sebagai hamba Allah, sedangkan nahi mungkar merupakan sebuah gerakan memanusiakan manusia sehingga tidak terjebak dalam kegelapan dan penyembahan terhadap capital dan nafsu yang membawa kepada kehancuran. Kemudian iman kepada Allah merupakan sebuah gerakan yang tertuju kepada yang transenden (Allah) sesuatu yang di luar nalar manusia.
Islam merupakan agama sempurna tanpa cacat, akan tetapi pemeluknya yang bodoh tidak bisa bergerak dengannya sehingga keterpurukan dan keterbelakangan umat Islam tidak pernah mengenal kata henti. Saatnyalah Islam kita jadikan roda penggerak kehidupan kita, payung yang melindungi kita, dan agama yang akan membahagiakan pemeluknya di duni adan di akhirat kelak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari kita membaca dengan hati plus mata