22 Des 2014

Natal; Bolehkah mengucapkan SELAMAT NATAL?

Oleh MuFe El-Bageloka

Walaupun ilmu agama saya tidak setinggi Pak Syafi'i Ma'arif ataupun Quraish Shihab, tapi saya paling anti mengucapkan SELAMAT NATAL di hari natal kepada saudara kita yang Nashrani. Karena bagi saya ketika mengucapkan kata itu sama halnya dengan saya mengakui kelahiran YESUS dan menganggap YESUS SEBAGAI TUHAN. KATA SELAMAT NATAL SANGAT MENGGANGGU AQIDAH SAYA SEBAGAI ORANG MUSLIM.

Nabi Isa berlepas diri dari ucapan dan keyakinan kaum nasrani, Allah berfirman:


ﻭَﺇِﺫْ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻳَﺎ ﻋِﻴﺴَﻰ ﺍﺑْﻦَ ﻣَﺮْﻳَﻢَ ﺃَﺃَﻧﺖَ ﻗُﻠﺖَ ﻟِﻠﻨَّﺎﺱِ ﺍﺗَّﺨِﺬُﻭﻧِﻲ ﻭَﺃُﻣِّﻲَ ﺇِﻟَﻬَﻴْﻦِ ﻣِﻦ ﺩُﻭﻥِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻗَﺎﻝَ ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﻣَﺎ ﻳَﻜُﻮﻥُ ﻟِﻲ ﺃَﻥْ ﺃَﻗُﻮﻝَ ﻣَﺎ ﻟَﻴْﺲَ ﻟِﻲ ﺑِﺤَﻖٍّ ﺇِﻥ ﻛُﻨﺖُ ﻗُﻠْﺘُﻪُ ﻓَﻘَﺪْ ﻋَﻠِﻤْﺘَﻪُ ﺗَﻌْﻠَﻢُ ﻣَﺎ ﻓِﻲ ﻧَﻔْﺴِﻲ ﻭَﻻَ ﺃَﻋْﻠَﻢُ ﻣَﺎ ﻓِﻲ ﻧَﻔْﺴِﻚَ ﺇِﻧَّﻚَ ﺃَﻧﺖَ ﻋَﻼَّﻡُ ﺍﻟْﻐُﻴُﻮﺏِ ( 116 ) ﻣَﺎ ﻗُﻠْﺖُ ﻟَﻬُﻢْ ﺇِﻻَّ ﻣَﺎ ﺃَﻣَﺮْﺗَﻨِﻲ ﺑِﻪِ ﺃَﻥِ ﺍﻋْﺒُﺪُﻭﺍْ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺭَﺑِّﻲ ﻭَﺭَﺑَّﻜُﻢْ ﻭَﻛُﻨﺖُ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﺷَﻬِﻴﺪًﺍ ﻣَّﺎ ﺩُﻣْﺖُ ﻓِﻴﻬِﻢْ ﻓَﻠَﻤَّﺎ ﺗَﻮَﻓَّﻴْﺘَﻨِﻲ ﻛُﻨﺖَ ﺃَﻧﺖَ ﺍﻟﺮَّﻗِﻴﺐَ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﻭَﺃَﻧﺖَ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﺷَﻬِﻴﺪٌ ( 117 )
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: “Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: “Jadikanlah aku dan ibuku dua orang ilah (sesembahan) selain Allah?” Isa menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib- gaib” Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan) nya yaitu: “Sembahlah Allah, Rabbku dan Rabb kalian”, dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. Al-Maidah: 116-117


ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳَﻘُﻮْﻝُ : ﻣَﻦْ ﺭَﺃَﻯ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﻣُﻨْﻜَﺮﺍً ﻓَﻠْﻴُﻐَﻴِّﺮْﻩُ ﺑِﻴَﺪِﻩِ، ﻓَﺈِﻥْ ﻟَﻢْ ﻳَﺴْﺘَﻄِﻊْ ﻓَﺒِﻠِﺴَﺎﻧِﻪِ، ﻓَﺈِﻥْ ﻟَﻢْ ﻳَﺴْﺘَﻄِﻊْ ﻓَﺒِﻘَﻠْﺒِﻪِ ﻭَﺫَﻟِﻚَ ﺃَﺿْﻌَﻒُ ﺍْﻹِﻳْﻤَﺎﻥِ [ ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ]
Terjemah hadith / ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ : Dari Abu Sa’id Al Khudri radiallahuanhu berkata : Saya mendengar Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: “Siapa yang melihat kemungkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah- lemahnya iman .” (Riwayat Muslim)
Petunjuk Rasulullah dalam melihat kemungkaran,intinya diingkari sekalipun dalam hati,bukan diberi selamat. Rasulullah menyuruh mengingkari tapi aneh bin ajaib ada yang menyuruh mengucapkan selamat,tentu bagi muslim yg masih sehat akalnya akan memilih petunjuk rasulullah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari kita membaca dengan hati plus mata