Oleh MuFe El-Bageloka
Aku memikirkannya, ingin sekali aku mengungkapkan perasaan ini tetapi mulutku tercekat, mukaku pias, aku tak bisa berekata bahkan menyapanyapun aku grogi, rasanya aku ingin berlari jauh, tapi bayangkan wajah imutnya sulit hilang.
Bantulah hambamu ini, perliharalah dia dari kotoran dunia ini
Aku memikirkannya, ingin sekali aku mengungkapkan perasaan ini tetapi mulutku tercekat, mukaku pias, aku tak bisa berekata bahkan menyapanyapun aku grogi, rasanya aku ingin berlari jauh, tapi bayangkan wajah imutnya sulit hilang.
Bantulah hambamu ini, perliharalah dia dari kotoran dunia ini
23 Agustus 2014
22.00 WIB
Chapter 2
Berada dalam kesunyian malam, takut dan lain sebagainya. Yang ada cuma sebuah bayangan indah menghiasi relung hati. Kuberusaha untuk menepis tapi tak bisa, sulit. Bayangan itu terus datang hingga hatiku kembang kempis, entahlah. Bimbang tak menentu
26 Agustus 2014
Chapter 3
Dia hadir dalam mimpiku sulit diriku untuk menghindar sangat sulit. Saat itu, dia datang dengan senyum semerbak indah menawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari kita membaca dengan hati plus mata