Disampaikan oleh Tsabit Al-Muhajiriy
ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH
الحَمْدُ لِلهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ, وَأشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْ لُهُ, اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ وَبَا رِكْ عَلَي مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَا بِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ.
Bapak-Bapak Ibu-Ibu, Dewan Juri Serta Teman-Teman DACIL Yang Saya Cintai, khususnya bapak ibu guru yang sangat saya muliakan
Alhamdulillahirabbil ‘alamin, pertama-tama marilah kita bersyukur kepada Allah, Dzat yang telah memberikan kita nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga kita masih bisa bertemu dengan penuh cinta dan keimanan kepada-Nya. Wajar jika Allah SWT berfirman
Artinya
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Ingat ya bapak-bapak ibu-ibu yang saya hormati maupun teman-teman DACIL yang saya cintai, kita harus bersyukur kepada Allah. Kedua kalinya, shalawat serta salam semoga selalu mengalir dan tercurah kepada Rasulullah SAW, kepada para sahabat beliau, tabi’in, tabi’ut tabi’in dan kepada pengikut Beliau SAW hingga akhir zaman kelak. Coba kita bayangkan bagaimana perjuangan Beliau beserta para sahabatnya untuk menyalamatkan kita dari dunia kemusyrikan menuju dunia yang rahmatan lil’alamin, atau dengan kata lain dari zaman kita naik Onta menuju kita naik sepeda kemudian motor Honda hingga sekarang kita naik sepeda motor Yamaha, yakni agama Islam yang selalu terdepan dalam hal kebenaran dan kebaikan.
Kaum Muslimin wa muslimat rahimakumullah
Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkanlah saya menyampaikan nasehat yang berjudul Adab Murid Kepada Guru, sebelum saya berbicara masalah ini marilah kita renungkan hadist ini
وَقِرُّوامَنْ تَعَلَّمُونَ مِنْهُ
Artinya dan muliakan olehmu orang tempat kamu belajar darinya ( HR. Dailami)
Ayoo, apa maksud dari hadist yang barusan saya sampaikan tadi? Hadist yang saya sampaikan tadi memberikan hikmah yang sangat berarti untuk kita yakni kita harus menghormati guru. Kenapa sih, kita harus menghormati guru? Ayo kenapa? Coba kita bayangkan kalau seandainya di dunia ini tidak ada guru, maka apa yang terjadi? Sudah tentu bapak Presiden, bapak bupati, Para dewan juri pun tidak akan ada jika tidak dididik dan diajar oleh guru, betul tidaak? Betul apa betul?.
Bapak-Bapak Ibu-Ibu, Dewan Juri Serta Teman-Teman DACIL Yang Saya Cintai, khususnya bapak ibu guru yang sangat saya muliakan
Guru ibarat lampu yang menerangi kegelapan. Seandainya tidak ada guru, sudah pasti loh, manusia hidup dalam kebodohan dan kesesatan. Bayangkan yaa, jika kita hidup dalam kebodohan dan kesesatan, apa yang akan terjadii? Sudah tentu negeri yang kita cintai ini akan berlaku hukum rimba, siapa yang kuat dia yang menang. Selain itu manusia juga akan hidup tanpa aturan, hidup seenak perutnya sendiri. Sungguh ter-LA-LU.
Nah bapak-bapak ibu-ibu yang saya cintai. Di sini sudah terlihat jelas betapa besar jasa seorang guru, yang mana guru menjadi akar dari segala macam profesi. Untuk itu, Islam sangat menjunjung tinggi jasa dan peran seorang guru, sebagaimana firman Allah SWT
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al Mujadilah : 11).
Dari ayat yang saya bacakan tadi, Kalau Allah meninggikan derajat orang-orang berilmu. Maka bagi saya salah satu orang berilmu itu adalah guru. Jelas bahwa guru merupakan aspek besar dalam penyebaran ilmu, apalagi jika yang disebarkan adalah ilmu agama yang mulia ini. Para pewaris nabi itu sebenarnya ada ditangan para guru. Tak heran jika kedudukan mereka sangat tinggi dihadapan Allah SWT.
Kaum Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah
Allah saja meninggikan derajat para guru, teruus bagaimana dengan kita para murid. Nauzubillah,,, Sekarang ini, adab para murid sedikit banyak telah mengalami kemerosotan. Para murid cenderung melupakan sopan satun teradap guru yang pada dasarnya orang tua yang harus dihormati. Boleh jika menganggap guru sebagai teman, namun sopan santun juga harus tetap dijaga.
Apakah sopan jika seorang murid berbicara keras kepada gurunya, menyela pembicaraan guru dan lain sebagainya. Sungguh hal itu sangat tidak beradab.
Ada baiknya murid diberi pelajaran adab terhadap guru. Agar adab yang sekarang ini telah terkikis bisa diperbaiki.
Bapak-Bapak Ibu-Ibu, Dewan Juri Serta Teman-Teman DACIL Yang Saya Cintai, khususnya bapak ibu guru yang sangat saya muliakan
Berikut ini beberapa adab yang selayaknya dimiliki oleh penuntut ilmu ketika menimba ilmu kepada gurunya.
Pertama, Memuliakan guru
Memuliakan orang yang berilmu termasuk perkara yang dianjurkan. Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Imam Nawawi rahimahullah berkata: “Hendaklah seorang murid memperhatikan gurunya dengan pandangan penghormatan. Hendaklah ia meyakini keahlian gurunya dibandingkan yang lain. Karena hal itu akan menghantarkan seorang murid untuk banyak mengambil manfaat darinya, dan lebih bisa membekas dalam hati terhadap apa yang ia dengar dari gurunya tersebut”.
Kedua, Mendo’akan kebaikan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Apabila ada yang berbuat baik kepadamu maka balaslah dengan balasan yang setimpal. Apabila kamu tidak bisa membalasnya, maka doakanlah dia hingga engkau memandang telah mencukupi untuk membalas dengan balasan yang setimpal.” (HR. Bukhori)
Ibnu Jama’ah rahimahullah berkata: “Hendaklah seorang penuntut ilmu mendoakan gurunya sepanjang masa. Memperhatikan anak-anaknya, kerabatnya dan menunaikan haknya apabila telah wafat”.
Ketiga, Mencontohi akhlaknya
Hendaklah seorang penuntut ilmu mencontoh akhlak dan kepribadian guru. Mencontoh kebiasaan dan ibadahnya.
Selain itu, kita sebagai Murid harus menghormati para guru kita, kenapa demikian? Karena tanpa mereka kita tetap berada dalam kebodohan, ingat ya teman-teman syair ini
HORMATI GURU
SAYANGI TEMAN
ITULAH TANDANYA MURID BERPRESTASI.
Demikian yang dapat saya sampaikan sebelum saya tutup ceramah ini, saya akan mengutip kata mutiara yang layak kita dengarkan, mau tidaak?
Sungguh guru dan dokter tidak akan memberikan nasehat jika keduanya tidak dihormati, maka terus meneruslah dalam sakitmu jika engkau menjauhi dokter. Dan tetaplah dalam kebodohanmu jika engkau menjauhi guru.
Akhirnya saya tutup dengan sebuah pantun
BURUNG IRIAN, BURUNG CENDERAWASIH, CUKUP SEKIAN TERIMA KASIH.
WASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari kita membaca dengan hati plus mata