Chapter 12; Tata Cara Shalat
_Niat; Mengucapkan bismillah
_Takhbiraatul ikhram, ada tiga cara;
_Membaca surat Al-Fatihah
Sebagian besar Ulama berkata "kalau salah membaca makhraj huruf dan mengubah makna shalat, maka batal". Mengeraskan bacaan ataupun memelankan bacaan bismillahirarahmanirrahim bukan termasuk baagian ayat dalam Al-Fatihah
Chapter 13; Azab Kubur dan Nikmat Kubur
Bumi akan digoncangkan dengan goncangan yang sedahsyat-dahsyatnya. Mereka tidak percaya karena mreka jauh dari Al-Quran dan Al-Hadist, Kata Syaikh Muhammad Shalih al-Utsaimin; "Sungguh telah sesatu sautu kaum yang telah kena penyakit yaitu mereka ingkar terhadap azab kubur dan tidak meyakini nikmat kubur karena mereka itu telah beselisih dengan kebenaran"
Apa buktinya seseorang mendapat nikmat kubur?"
Beliau menjawab dari sisi Syari'at, Akal dan Panca Indra.
_Dari sisi Syari'at, Hal ini telah ditetapkan dalam Al-Quran surat Al-An'am ayat 193 "Kalau engaku melihat orang zalim dalam keadaan sakratul maut maka malaikat membentangkan tangannya sambil berkata "keluarlah hai jiwa yang ingkar. Dalam kalian mendapatkan azab yang pedih karena kesombongan kalian"
Sombong adalah menolak kebenaran yang ada dari Rasulullah SAW, merendahkan orang lain.
Sabda Rasulullah SAW "berlindunglah kalian dari Azab, kemudian para sahabat berkata "Kami berlindung dari Azab kubur". Lihat surat Fushilat ayat 41.
Alasan mereka; ketika kalian menggali kubur mayit kemudian membongkarnya maka tidak dapati tersenyum berbahagia, kalau sebaliknya maka si mayit akan berteriak karena siksaan. Kenapa Allah SWT tidak memperdengarkan karena dikhawatirkan akan pingsan.
_Dari sisi Syariat, "Biasanya orang yang tidur, kadang dalam tidurnya luar, indah dan merasakan nikmat-nikmat yang indah, terkadang juga sebaliknya, dan tatkala dia bangun dari tidurnya dia mendapati dirinya seperti semula. Tidur itu = mati, karena Allah mematikan manusia untuk sementara,
QS. Az-Zumar ayat 42
_Sisi Akal, sesorang yang tidur melihat mimpi yang benar dan sesuai dengan kenyataan, terkadang melihat Nabi Muhammad SAW sesuai dengan sifat yang disebutkan dalam hadist, padahal kubur Rasulullah SAW jauh darinya, itu tidak mustahil bagi Allah dan untuk memberi atau menyiksa orang tersebut. Firman Allah SWT, dalam hadist Qudsi "Maka luaskanlah kuburan seluas matanya memandang sedangkan siksa kubur hanya si mayit yang merasakan.
_Pengetahauan manusia itu terbatas
_Kita tidak boleh menentang Syari'at
_Niat; Mengucapkan bismillah
_Takhbiraatul ikhram, ada tiga cara;
- Meletakkan tangan kanan di atas pergelangan tangan kiri
- Memegang Pergelangan tangan kiri
- Tangan kanan memegang lengan
_Membaca surat Al-Fatihah
Sebagian besar Ulama berkata "kalau salah membaca makhraj huruf dan mengubah makna shalat, maka batal". Mengeraskan bacaan ataupun memelankan bacaan bismillahirarahmanirrahim bukan termasuk baagian ayat dalam Al-Fatihah
Chapter 13; Azab Kubur dan Nikmat Kubur
Bumi akan digoncangkan dengan goncangan yang sedahsyat-dahsyatnya. Mereka tidak percaya karena mreka jauh dari Al-Quran dan Al-Hadist, Kata Syaikh Muhammad Shalih al-Utsaimin; "Sungguh telah sesatu sautu kaum yang telah kena penyakit yaitu mereka ingkar terhadap azab kubur dan tidak meyakini nikmat kubur karena mereka itu telah beselisih dengan kebenaran"
Apa buktinya seseorang mendapat nikmat kubur?"
Beliau menjawab dari sisi Syari'at, Akal dan Panca Indra.
_Dari sisi Syari'at, Hal ini telah ditetapkan dalam Al-Quran surat Al-An'am ayat 193 "Kalau engaku melihat orang zalim dalam keadaan sakratul maut maka malaikat membentangkan tangannya sambil berkata "keluarlah hai jiwa yang ingkar. Dalam kalian mendapatkan azab yang pedih karena kesombongan kalian"
Sombong adalah menolak kebenaran yang ada dari Rasulullah SAW, merendahkan orang lain.
Sabda Rasulullah SAW "berlindunglah kalian dari Azab, kemudian para sahabat berkata "Kami berlindung dari Azab kubur". Lihat surat Fushilat ayat 41.
Alasan mereka; ketika kalian menggali kubur mayit kemudian membongkarnya maka tidak dapati tersenyum berbahagia, kalau sebaliknya maka si mayit akan berteriak karena siksaan. Kenapa Allah SWT tidak memperdengarkan karena dikhawatirkan akan pingsan.
_Dari sisi Syariat, "Biasanya orang yang tidur, kadang dalam tidurnya luar, indah dan merasakan nikmat-nikmat yang indah, terkadang juga sebaliknya, dan tatkala dia bangun dari tidurnya dia mendapati dirinya seperti semula. Tidur itu = mati, karena Allah mematikan manusia untuk sementara,
QS. Az-Zumar ayat 42
_Sisi Akal, sesorang yang tidur melihat mimpi yang benar dan sesuai dengan kenyataan, terkadang melihat Nabi Muhammad SAW sesuai dengan sifat yang disebutkan dalam hadist, padahal kubur Rasulullah SAW jauh darinya, itu tidak mustahil bagi Allah dan untuk memberi atau menyiksa orang tersebut. Firman Allah SWT, dalam hadist Qudsi "Maka luaskanlah kuburan seluas matanya memandang sedangkan siksa kubur hanya si mayit yang merasakan.
_Pengetahauan manusia itu terbatas
_Kita tidak boleh menentang Syari'at
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari kita membaca dengan hati plus mata