Oleh MuFe El-Bageloka
Muhammadiyah melalui
majelis tarjihnya merumuskan defenisi tajdid dari segi bahasa dan Istilah.
Tajdid dari segi bahasa adalah pemurnian. Istilahnya ada dua pengertian;
·
Pemurnian, dalam
arti sebagai bentuk pemeliraan matan ajaran Islam yang bersumber pada Al-Quran
dan As-Sunnah, yang ditekankan di sini dalam bidang aqidah dan Ibadah.
·
Peningkatan,
pengembangan, modernisasi artinya peningkatan, pengembangan yang tidak pada
sesuatu yang tidak mempunyai landasan seperti metode, muamalah yang sesuai
dengan situasi dan kondisi ruang dan waktu, yakni masalah-masalah yang tidak
mempunyai landasan yang tegas dalam al-Quran dan Assunnah Misalnya jual beli,
pendidikan, sosial dan budaya, ijtihad dibidang ini dinamakan modernisasi.
Tajdid Muhammadiyah
mengemban dua misi;
a. Puritan, disebut purifikasi adalah gerakan yang
berusaha melakukan pemurnian Islam khususnya masalah akidah, ibadah dari
berbagai penyimpangan
b. Mengemplementasikan ajaran Islam sesuai dengan
perkembangan kehidupan, ini disebut dengan modernism
Adapun tujuan dari
Modernisasi adalah memfungsikan Islam sebagai agama furqn, hudan dan rahmatan
lil ‘alamin termasuk mendasari membimbing perkembangan kehidupan masyarakat
serta pengetahuan dan tekhnologi.
Dalam tarjih
Muhammadiyah tajdid itu mempunyai dimensi, antara lain;
1) Pemurnian akidah dan ibadah
2) Pembentukan akhlakul karimah
3) Pengembangan sikap hidup dinamis, kreatif,
progresif, berwawasan masa depan)
Muhammadiyah itu
KOLEKTIF KOLEGIAL artinya dalam MEMUTUSKAN SESUATU HARUS SECARA BERSAMA. Dalam
pendangan Muhammadiyah shalawat yang baik ada dalam shalat. Shalawat yang tidak
boleh yakni kita mengkultuskan Nabi Muhammad SAW. Tahlil bagi Muhammadiyah
adalah mengemplementasikan makna tahlil itu sendiri dan ittiba’ kepada Nabi
Muhammadiyah. Bagi Muhammadiyah berdakwah hanya bisa dilakukan melalui
organisasi (persyarikatan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari kita membaca dengan hati plus mata