Oleh MuFe El-Bageloka
Hatiku terkembang indah
Terbayang siluit senyuman merekah
Subhanllah, hatiku tercerah
Kini aku terpaku dalam diam
Berbicara seribu bahasa
Walau aku tenggelam dalam asa
Kadang ada, kadang hampa
Kadang rindu, kadang benci
Kusadari hatiku tertawan
Wajahnya menjelma bak rembulan
Aku hanya diam melawan
Melawan keinginan, melawan impian
Sulit
Ibarat daging yang dipanggang
Pastinya gosong, itulah yang aku rasakan
Kuingin menatap wajah nan menawan
Sekarang dan selamanya
Hatiku terkembang indah
Terbayang siluit senyuman merekah
Subhanllah, hatiku tercerah
Kini aku terpaku dalam diam
Berbicara seribu bahasa
Walau aku tenggelam dalam asa
Kadang ada, kadang hampa
Kadang rindu, kadang benci
Kusadari hatiku tertawan
Wajahnya menjelma bak rembulan
Aku hanya diam melawan
Melawan keinginan, melawan impian
Sulit
Ibarat daging yang dipanggang
Pastinya gosong, itulah yang aku rasakan
Kuingin menatap wajah nan menawan
Sekarang dan selamanya
Yogyakarta, 26 Maret 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari kita membaca dengan hati plus mata