25 Sep 2011

Kumpulan Sastra Buya Hamka

Oleh M. Feri Firmansyah Al-Bageloka

Putuslah tali laying – laying
Robek kertas di tentang
bingkai
Hidup jangan mengepalang
Tak kaya berani pakai

Makan Sirih ujung – ujungan
Kurang kapur ditambahi ludah
Tanah Deli untung – untungan
Hidup syukur matipun sudah
Biar mati badanku ini
Payah benar menempuh hidup
Hanya khayal sepanjang umur
Biar muram pusara sunyi
Cucuk kerah pudingnya redup
Lebih nyaman tidur di kubur


Berangkat kereta pukul empat
Tiba di Padang pukul tiga
Sejak berlaki tukang panjat (Tukang Panjat Kelapa)
Badang berbau kerarangga (Semut Merah)

Jembatan besi Manggopoh
Dibuat anak Lubuk Basung
Lamakah badan seperti nangko
Lapuk di dalam kain sarung



Maninjau Sungai Batang
Ketigo jo Tanjung Sani
Keempat Kampung Bayur
Kilat kemilau panas petang
Den sangko baying – baying Nabi
Kironyo bunga dalam sanggul

Lurus jalannya ke kampung Kubu
Berkelok tentang labuh tegak
Nampak nan Koto Tuo
Sejak di musim nan dahulu
Bercampur sayang jo teragak (rindu)
Kiranya adik hilang saja


Mendaki ke Bukittinggi
Menurun ke Tebat Patah
Berhenti di rimba raya
Sudah tiga musim berganti
Sudah orang awak yang memerintah
Nasib awak begini jua








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari kita membaca dengan hati plus mata