Oleh M. Feri Firmansyah
Hari yang cerah di sore hari, begitu hangat dengan senyuman dan hawa yang membelai tubuh. Begitu menjelang Maghrib para santri Taman Pendidikan Al-Quran (TPA). Datang ke Rumah Ustadz Ridhwan, mereka datang dengan gembira dan semangat yang membara. Tatkala tiba di rumah ustadz Ridhwan,
mereka langsung duduk rapi sambil siap-siap menerima ilmu.
kira-kira ada satu jam mereka menunggu, seorang murid menegur Syamsuddin
"Syam, kapan ustad datang?" tanya Wildan
"gak tau aku bro" jawab Syam sekenanya
Tak berapa lama kemudian, Ustadz Ridhwan datang ke Majelis, pengajian langsung dibuka, setelah itu ia berkata "anak, jangan sekali-kali kalian membantah seorang ibu ya, ingat Surga itu di bawah telapak kaki ibu"
Dan majelisnya langsung ditutup saat itu. Karena si Syamsuddin penasaran ia langsung pulang dan mencari ibunya,
"mak, mak," Syam memanggil ibunya
"ya nak, ada apa?" tanya ibunya
"kata ustadz, surga itu di bawah telapak kaki ibu, benarkah?" tanya Syamsuddin
Belum sempat ibunya menjawab, ia langsung memeriksa kaki ibunya. Ibunya heran dan khawatir "jangan-jangan si Syam ini kenapa-kenapa, ntar dia keserupan nanti" kata ibu Syam dalam hati.
"Nak, jangan periksa atas ya, cukup telapak kaki aja ya" ucap ibunya Syam
"kenap Mak?" tanya Syam terheran
"Kalau naik ke atas itu surga Bapakmu" jawab ibunya Syam.
Hari yang cerah di sore hari, begitu hangat dengan senyuman dan hawa yang membelai tubuh. Begitu menjelang Maghrib para santri Taman Pendidikan Al-Quran (TPA). Datang ke Rumah Ustadz Ridhwan, mereka datang dengan gembira dan semangat yang membara. Tatkala tiba di rumah ustadz Ridhwan,
mereka langsung duduk rapi sambil siap-siap menerima ilmu.
kira-kira ada satu jam mereka menunggu, seorang murid menegur Syamsuddin
"Syam, kapan ustad datang?" tanya Wildan
"gak tau aku bro" jawab Syam sekenanya
Tak berapa lama kemudian, Ustadz Ridhwan datang ke Majelis, pengajian langsung dibuka, setelah itu ia berkata "anak, jangan sekali-kali kalian membantah seorang ibu ya, ingat Surga itu di bawah telapak kaki ibu"
Dan majelisnya langsung ditutup saat itu. Karena si Syamsuddin penasaran ia langsung pulang dan mencari ibunya,
"mak, mak," Syam memanggil ibunya
"ya nak, ada apa?" tanya ibunya
"kata ustadz, surga itu di bawah telapak kaki ibu, benarkah?" tanya Syamsuddin
Belum sempat ibunya menjawab, ia langsung memeriksa kaki ibunya. Ibunya heran dan khawatir "jangan-jangan si Syam ini kenapa-kenapa, ntar dia keserupan nanti" kata ibu Syam dalam hati.
"Nak, jangan periksa atas ya, cukup telapak kaki aja ya" ucap ibunya Syam
"kenap Mak?" tanya Syam terheran
"Kalau naik ke atas itu surga Bapakmu" jawab ibunya Syam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari kita membaca dengan hati plus mata