1 Sep 2013

Sifat Lemah Lembut: Pengajian Sepekan Edisi Kedelapan Belas

Oleh MuFe El-Bageloka

Dari Aisyah r.a, bahwa Nabi SAW sesungguhnya maha lembut dan menyukai kelemah lembutan dan Allah SWT memberikan sifat lemah lembutan ini tidak diberikan kepada sifat kasar kekakuan dan apa yang diberikan kepada kelemah lembutan itu tidak diberikan kepada sifat lemah lembut (H.R. Imam Muslim).

Hadist ini secara gamblang menyatakan utamanya lemah lembut dan Allah SWT membenci sifat kasar. Cinta kepada Rasulullah SAW adalah mengikuti apa yang Beliau SAW perintahkan dan meninggalkan apa yang Beliau SAW larang serta dengan niat yang ikhlas. Hadist ini menerangkan merupakan suatu sebab yang mengantarkan kepada kebaikan tidak ada kekokohan pada diri seorang hamba melainkan dengan ilmu agama.
Tidaklah Allah mencabut sifat lemah lembut melainkan menjadikan orang tersebut jelek. Rasulullah SAW bersabda “Maukah kuberikan tentang sesuatu yang dengannya diharamkan atasnya neraka, yaitu orang yang setiap berteman selalu bersifat lemah lembut. Allah memerintahkan kita untuk bersifat lemah lembut pada sesuatu atau bermuamalah dengan hewan juga, lain perkara dengan binatang itu jika mengganggu

Pertemuan Nabi SAW, di Sidratul Muntaha;
1.    Langit pertama bertemu dengan nabi Adam AS
2.    Langit kedua bertemu dengan nabi Yahya dan Nabi Isa AS
3.    Langit ketiga bertemu dengan Nabi Yusuf
4.    Langit keempat bertemu dengan Nabi Idris As
5.    Langit kelima bertemu dengan Nabi Harun AS
6.    Langit keenam bertemu dengan Nabi Musa A.S
7.    Langit ketujuh bertemu dengan Ibrahim A.S
Tujuh Sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadist;
1.    Abu Hurairah r.a
2.    Abdullah bin Umar r.a
3.    Anas bin Malik r.a
4.    Abdullah bin Abbas r.a
5.    Abu Sa’id Al-Khudri r.a
6.    Jabir bin Abdillah r.a
7.    Aisyah binti Abu Bakar r.a
Semuanya itu meriwayatkan tujuh ribu hadist.

Chapter,,, : Sunnah-Sunnah yang sesuai dengan fitrah Manusia
Dari Abu Hurairah r.a berkata: Bersabda Rasulullah SAW ada lima perkara yang merupakan fitrah;
1)    Al-Istihdad; Mencukur bulu kemaluan
2)    Berkhitan; Kata Rasulullah Nabi Ibrahim a.s khitan setelah berumur delapan puluh tahun dengan kapak, dan disunnahkan wanita berkhitan dengan tujuan untuk mengurangi syahwatnya. Ketika pada hari ketujuh.
3)    Memendekkan kumis
4)    Mencabut bulu ketiak
5)    Menggunting kuku
6)    Memanjangkan jenggot
7)    Bersiwak
Sunnah bersiwak;
•    Ketika Wudhu
•    Ketika Shalat
•    Ketika membaca Al-Quran
•    Ketika masuk rumah
•    Ketika bangun malam

Dan dimakruhkan mencabut uban karena uban akan menjadi cahaya pada hari kiamat. Diantara tanda kebaikan seseorang adalah meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat.

Kedermawanan dan Murah Hati
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah SAW “Allah SWT berkata (berinfaklah, tangan Allah SWT akan selalu menerima (terbuka) penuh dengan rahmatnya dan tidak berkurang infak yang diberikan seseorang yang terus menerus setiap malam dan siang, dan Rasulullah SAW bersabda ‘Bagaimana pendapat kalian apa yang diinfakkan oleh Allah mulai diciptakan langit dan bumi dan tidak mengurangi rahmatnya kemudian melanjutkan sabdanya ‘Arsy-Nya berada di atas air dan Allah SWT berada timbangan dan Allah yang menaikkan dan mengurangi timbangan tersebut. (HR. Muttafaqqun ‘Alaih)
Hikmah hadist ini, antara lain;
1)    Betapa luasnya rahmat dan Rizki Allah SWT
2)    Amalan-amalan yang kita bangun tidak sebanding dengan nikmat
3)    Bahwanya Allah menciptakan arsy-Nya berada di atas air
Faedah Infak, antara lain;
1)    Allah akan menggantikan apa yang telah kita infakkan di jalan Allah SWT
2)    Infak akan dilipatkan oleh Allah SWT
3)    Sesungguh orang memberi lebih utama dari pada orang menerima

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari kita membaca dengan hati plus mata