Dalam pertemuan saya (Syaikh Abdul Aziz bin Muhammad as-Sadhan) yang terakhir dengan Asy-Syaikh Al-Albani, saya menceritakan mimpi saudara saya. Dalam mimpi itu, saudara saya bertemu dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, maka saudara saya itu bertanya, “Jika saya menemukan kesulitan dalam pelajaran hadits, kepada siapa saya harus bertanya?” Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Bertanyalah kepada Muhammad Nashiruddin Al-Albani.”
Begitu cerita saya selesai, saya melihat Asy-Syaikh Al-Albani menangis, sambil berkali-kali berkata, “Ya Allah, janganlah Engkau menghisabku untuk apa-apa yang mereka katakan. Jadikanlah aku lebih baik dari yang mereka kira dan maafkanlah aku untuk apa-apa yang tidak mereka ketahui tentang aku.” (Safahat Baidha min Hayaat Syaikhuna Al-Albani, hal. 45 & Untaian Mutiara Kehidupan Ulama Ahlus Sunnah, oleh Abu Abdillah Alercon, dll (www.fatwaonline.com), penerbit Qaulan Karima, hal. 51-53).
Komentar MuFe El-Bageloka
Pantaskah Syaikh Al-Bani dihujat oleh orang yang sesat
Begitu cerita saya selesai, saya melihat Asy-Syaikh Al-Albani menangis, sambil berkali-kali berkata, “Ya Allah, janganlah Engkau menghisabku untuk apa-apa yang mereka katakan. Jadikanlah aku lebih baik dari yang mereka kira dan maafkanlah aku untuk apa-apa yang tidak mereka ketahui tentang aku.” (Safahat Baidha min Hayaat Syaikhuna Al-Albani, hal. 45 & Untaian Mutiara Kehidupan Ulama Ahlus Sunnah, oleh Abu Abdillah Alercon, dll (www.fatwaonline.com), penerbit Qaulan Karima, hal. 51-53).
Komentar MuFe El-Bageloka
Pantaskah Syaikh Al-Bani dihujat oleh orang yang sesat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari kita membaca dengan hati plus mata