6 Apr 2013

Masjid oh masjid.. nasibmu kini???



1. Di beberapa perjalanan yang saya lalui, banyak saya temukan sekelompok orang yang di tangannya membawa, ember, jaring ikan, bahkan kardus kosongpun mereka bawa ,
mereka berkumpul bukan di kolam untuk mencari ikan, namun mereka berkumpulnya di pinggir jalan mulai dari pagi hari sampai sore menjelang, dan tampak di pinggir jalan orang yang sedang membawa microfon sembari berkata:” para pengendara motor ataupun para penumpang yang di rahmati Allah, kita panitia pembangunan masjid musafir (misalnya),akan merenovasi total masjid kita, shingga kita membutuhkan dana yang cukup besar demi terealisasinya program tersebut, oleh sebab itu kami mohon kepada saudara sekalian agar menyisihkan sebagian rizkinya untuk di infakkan melalui panitia pembangunan, mudah mudahan Allah memberkahi rizki anda dan moga selamat sampai tujuan.

2. Pernah pula ketika melintas di sebuah perkampungan saya, melihat baliho besar di sebelah masjid yang kira kira berisi :” mohon doa restu. InsyaAllah akan di bangun menara masjid dan gedung Taman pendidikan al quran dengan total biaya Rp. 1,2 milyar, untuk partisipasinya bisa di kirim melalui bank.... dengan no rekening... jazakumullah khairan katsira.

3. Suatu saat teman saya bercerita bahwasannya ia pernah singgah di suatu masjid karena mendengar adzan telah berkumandang, ketika ia memasuki masjid maka yang di dapati hanyalah sang muadzin, yang mana setelah adzan kemudian di lanjutkan dengan pujian pujian yang cukup lama, setelah di rasa (mungkin) capek dan jamaah tak satupunyang datang lagi, maka ia berdiri dan mengumandangkan iqomah, maka teman saya pun bangkit menuju shaf yang awal, ketika iqomat telah selesai tiba tiba sang muadzin mengatakan padanya:” mas, sholatnya sendiri sendiri ya..” maka teman sayapun terbengong bengong mendengarnya.

Dalam kisah 1 terbersit dalam benak saya bahwa umat islam sekarang mempunyai semangat yang luar biasa untuk memajukan islam, yang salah satunya adalah membangun masjid.Terbukti sperti contoh di atas, mereka rela berpanas panasan di bawah terik matahari ataupun basah kuyup kehujanan demi mengumpulkan dana pembangunan, dan juga terbukti di mana mana banyak saya temui masjid masjid telah berdiri kokoh dan indah, bahkan meskipun ia terletak di pedalaman desa terpencil. Berbeda dengan waktu saya kecil dulu yang mana banyak masjid masjid yang masih terdapat bocor di sana sini ketika hujan dan temboknya pun retak retak di mana mana.
Namun pikiran dalam benak saya itu tiba tiba buyar saat para penumpang bis tiba tiba alur pembicaraannya pada tema no 1 di atas, ada yang mengatakan:” dana itu beneran untuk bangun masjid apa tidak ya?”. Ada juga yang berkata:”ah gak tau lah, yang penting kalau mau nyumbang yang ikhlas, mau di buat masjid atau yang lain bukan urusan kita”, dan yang membuat saya sedikit kaget tiba tiba sang supir berkata:” pak, dari awal nyupir saya sudah melihat mereka begitu, padahal saya sudah nyupir bertahun tahun lamanya, emang mau bangun masjid yang kayak apa??

Pada kejadian no 2, sungguh saya sangat penasaran karena angka Rp. 1,2 milyar untuk membangun menara masjid dan taman pendidikan Al quran itu sungguh dana yang sangat besar, dan tentunya jika bangunan itu telah rampung, tentu akan terlihat sangat mewah.
Maka ketika waktu sholat telah tiba, saya mendengar lantunan adzan dari masjid tersebut, yang di kumandangkan oleh orang yang di dengar dari suaranya yang khas itu, bisa di ketahui bahwa ia sudah tua. Maka saya pun bergegas menuju ke sana, dan stelah masuk ke dalam masjid,sungguh saya sangat tercengang karena masjid yang begitu besar, namun jamaahnya kira kira tak lebih dari 10 orang yang sudah berumur rata rata di atas 40-50 tahun, lalu di mana sisa tetangga masjid plus para remajanya ya??. saya berdoa mudah mudahan jika menaranya telah jadi dengan speaker yang menempel tinggi di atas itu bisa memanggil kaum muslimin untuk sholat berjamaah.

Pada kejadian yang no 3, saya sangat heran karena yang saya tau daerah itu mayoritas muslim dan masjid maupun mushola lumayan banyak, namun kemana mereka saat waktu sholat tiba?? apa mugkin mereka sholat berjamah di makkah kali ya???
Kejadian kejadian di atas hanya sebagian kecil dari banyak hal yang saya temui mengenai fenomena masjid di sebagian wilayah jawa, masih banyak hal lain yang lebih membuat saya merasa heran plus sedih, sperti saya pernah shalat jumat di suatu masjid yang mana jumlah jamaah dari warga setempat hanya berjumlah 3 orang, dan juga saya temui masjid yang masih terpakai namun kondisinya berdebu dan kotor , yang mungkin jagungpun jika di tabur di dalam masjid bisa tumbuh, dll.
Namun di samping itu saya juga banyak menemukan kondisi masjid yang jamaah hariannya alhamdulillah masih berjumlah di atas 100 orang plus mereka mempunyai kegiatan rutin seperti pengajian quran untuk dewasa maupun anak anak, juga kajian keislaman , shingga kita merasa bahwa masjid tersebut terasa bermanfaat untuk umat, dan tentunya yang telah berinfaq untuk pembangunan merasa amalnya tidak sia sia.
Wahai kaum muslimin!!! tak cukup kita hanya membangun masjid mewah dan berbangga bangga dengannya, karena bisa jadi itu merupakan pertanda kiamat seperti yang di kabarkan oleh rasulullah saw, namun yang terpenting dari itu bagaimana kita bisa memakmurkannya sperti masjid rasulullah, yang beralaskan tanah dan beratap pelepah korma, namun hati kaum muslimin terpaut dengannya hingga banyak sahabat yang menangis jika tertinggal shalat jamaah di dalamnya.

Ingat! Kekuatan islam bukan terletak pada kekuatan masjid ataupun kokohnya, karena masjid bisa dengan mudah di hancurkan, namun kekuatan islam berada pada manusia manusia yang hatinya penuh keimanan, karena ia tak akan gentar meskipun rudal penghancur berada di hadapannya.
“MARILAH KITA MAKMURKAN MASJID!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari kita membaca dengan hati plus mata