Oleh M. Feri Firmansyah
09110029
1. Aspek kurikulum pengajaran
a. Kompetensi yang tertulis
Kompetensi yang tertulis pada buku Fiqih kelas I pada Madrasah masih terdapat beberapa kesalahan dalam merumuskan standar kompetensi dan kompetensi dasar, yakni pada standar
kompetensinya tidak relevan dengan kompetensi dasarnya. Contohnya
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mengenal lima rukun Islam 1.1 Menyebutkan lima rukun Islam
1.2 menghafalkan syahadatain dan artinya
Seharusnya standar kompetensinya dan kompetensi dasarnnya pada nomor 1.2 dipisahkan. Maksudnya ialah kompetensi dasar nomor 1.2 seharusnya ditaruh pada Standar Kompetensi yang berbeda. Artinya Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasarnya lebih dispesifikasikan lagi. Hal ini untuk memudahkan para guru dalam mengajar. Selain itu, sebagaian besar permasalahan yang ditulis dalam buku ajar Pelajaran Agama Islam tidak ada indicator pencapaian dan peta konsep.
b. Kata operasional yang digunakan
Terkait dengan penggunaan kata operasional pada kelas 1 ini masih terdapat banyak kerancuan, yang mana penulis disini merumuskan kata mengenal dengan menjelaskan, meniru dan membiasakan ketiga kata ini tidak cocok pada anak kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah. Seharusnya kata yang cocok pada kompetensi dasarnya ialah menyebutkan, mengetahui dan mempraktikkan. Karena ketiga kata ini sangat cocok untuk ukuran anak kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah. Kesimpulannya tim bina karya guru dalam merumuskan kata operasional masih banyak yang rancu.
c. Alokasi waktu
Pada kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah tidak dicantumkan alokasi waktunya. Adapun kelas IV alokasi waktu pada analisis pengajarannya dicantumkan. Alokasi waktu yang digunakan pada kelas IV ada 16 Jam dengan intensitas pertemuan 32 itu sepertinya dipukul rata dengan tidak memperhitungkan intensitas pertemuan dalam pembelajaran.
d. Kontinuitas kurikulum (kelas 1 sampai 6)
Kurikulum yang terdapat pada kelas I – V sudah sistematis dan berkelanjutan hanya saja terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki, mungkin hal ini terjadi dikarenakan refrensi yang digunakan dari penerbit yang berbeda.
2. Materi Pengajaran
a. Pokok bahasan
Pokok bahasan yang dibahas pada Pelajaran Agama Islam terbalik. Contohnya pada kelas IV dan kelas V, seharus materi yang dikelas IV itu di kelas V begitu juga sebaliknya. Adapun bab tentang tata cara Haji, menurut penulis seharusnya dipelajari di kelas VI.
b. Sistematis pembahasan
Sistematis pembahasan yang digunakan tidak terstruktur dan terencana. Hal ini sudah terlihat pada daftar isi. Model penyusunan daftar isi masih tidak disesuaikan dengan bab pembahasan.
c. Dalil yang digunakan
Terkait masalah dalil, sudah relevansi dengan materi yang dibahas. Apalagi setiap buku ada kata hikmah yang diambil dari Al-Qur’an dan as-Sunnah.
D. Evaluasi yang dilakukan
Banyak penyaji yang mampu mengevaluasi buku ajar dengan cukup baik. Beberapa diantaranya bahkan mampu membuat analisis program pengajaran secara terstruktur dan sistematis dengan baik seperti yang dilakukan oleh penyaji buku ajar kelas 4. Mayoritas evaluasi yang dilakukan banyak berkenaan dengan program pengajaran. Namun banyak pula yang mampu menyentuh pada tahap substansi materi. Secara otomatis semua penyaji pasti menyajikan kelebihan dan kekurangan buku.
E. Relevansi materi pengajaran dengan kurikulum
Sebelum membahas tentang relevansi materi pengajaran dengan kurikulum, perlu dijelaskan terlebih dahulu tentang kurikulum apa yang digunakan. Apakah menggunakan KTSP, KBK atau kurikulum yang lain?
Apabila menggunakan kurikulum KTSP, maka banyak materi pengajaran yang tidak relevan dengan kurikulum. Hal ini dikarenakan banyak materi baik dalam kelas satu, dua, tiga, empat ataupun lima yang masih mengedepankan aspek kognisi saja tanpa memperhatikan keseimbangan antara aspek kognitif, afektif, serta psikomotorik.
Apabila yang menjadi acuan kurikulumnya adalah KBK, maka materi yang disajikan sudah relevan dengan kurikulum. Karena hampir semua materi pengajaran yang dipaparkan selalu disertai dengan kompetensi yang ingin dicapai dan indikator pencapaian yang menandai apakah kompetensi tersebut bisa sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.
Materi pengajaran dengan kurikulum masih kurang relevansi. materi yang dibahas tidak sesuai dengan kurikulum yang diinginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari kita membaca dengan hati plus mata