RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMK 2 MUH Malang
Mata Pelajaran : Al-Islam
Kelas/semester : XI Multimedia/Ganjil
Pertemuan : II
Alokasi waktu : 40 menit x 1 Jam Pelajaran (1 TM)
1. Standar Kompetensi
Memahami Mad
2. Kompetensi Dasar
1. Memahami
Memahami Mad
‘Aridh Lissukun dan Mad Lazim Kilmi Mutsaqol.
2. Menjelaskan
Memahami Mad
‘Aridh Lissukun dan Mad Lazim Kilmi Mutsaqold.
3. Indikator
Siswa Dapat :
1. Memahami Mad
‘Aridh Lissukun dan Mad Lazim Kilmi Mutsaqol.
2.
Menjelaskan Mad
‘Aridh Lissukun dan Mad Lazim Kilmi Mutsaqol.
Tujuan Pembelajaran
Setelah dilaksanakan pembelajaran
diharapkan siswa mampu :
3.
Menjelaskan
Mad ‘Aridh Lissukun dan Mad
Lazim Kilmi Mutsaqol.
4.
Siswa
mampu mengidentifikasikan Mad ‘‘Aridh Lissukun.
5.
Setelah
mengikuti pembelajaran ini, siswa bisa mengaplikasikan bacaan Mad dengan baik dan benar,
serta menerapkan dalam bacaan Al-Qur’an.
4. Materi Pembelajaran :
Ringkasan Materi
A.
MAD ‘ARIDH LISSUKUN DAN MAD LAZIM KILMI MUTSQOL
·
Mad berasal
dari bahasa Arab dari kata “Madda-Yamuddu-Maddan” yang berarti panjang
atau memanjang. Sedangkan menurut
istilah Tajwid adalah: memanjankan bacaan tatkala ada alif sukun sesudah
fathah, ya’ sukun sesudah dhammah, dan wau sukun sesudah kasrah.
·
Mad
‘Aridh Lissukun dan mad Lazim Kilmi Mutsaqoladalah mad thobi’i yang berubah
bacaanya karena waqof, sehingga cara bacanya berubah dari dua harakat/dua
ketukan menjadi 4, 5 sampai 6 harakat/kettukan, contoh: الحمد لله رب العالمين.
·
Mad Lazim Kilmi
Mutsaqol adalah mad Thobi’i yang berubah karena tasydid, cara bacanya 5 sampai
6 harakat/ketukan. Contoh: الطامة.
·
Hukumnya wajib digunakan tatkala membaca al-Qur’an. Rasulullah
SAW bersabda: جودوا
القرءان بالتجويد “Perbaguslah bacaan qur’an dengan tajwid”,
Sabda beliau pula:ليس
منا من لم يتغنى بالقرءان “bukan termasuk golongan kami orang yang
tidak mendendangkan Al-qur’an” . Allah SWT berfirman: ورتل القرءان ترتيلا “Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan tartil.”
(QS Al-Muzzammil (73) :4).
5.
STRATEGI
DAN METODE PEMBELAJARAN :
- Pendekatan : Cooperative learning dan CTL
a.
Cooperative
learning
Cooperative adalah pembelajaran
yang menggunakan arahan-arahan kepada kumpulan kecil di mana pelajar-pelajar
bekerjasama untuk meningkatkan kemampuan belajar sesama sendiri
(Jhonson&smith, 1991)
b.
CTL
CTL adalah Sebuah sistem belajar yang didasarkan pada filosofi bahwa
siswa mampu menyerap pelajaran apabila mereka menangkap makna dalam materi
akademis yang mereka terima, dan mereka menangkap makna dalam tugas-tugas
sekolah jika mereka bisa mengkaitkan
informasi baru dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah mereka
miliki sebelumnya (Elaine B. Johson 2007 : 14)
- Metode Pembelajaran :
Ceramah, Small Group, Buz Group, dan Drill.
- Teknik : Individu dan Kelompok.
6. Langkah-langkah Pembelajaran
·
Alpha
Zone: (7
menit)
-
Salam
pembukaan
-
Guru
memberikan motivasi atau acuan belajar pada siswa, siswa memperhatikan dengan
sungguh-sungguh
-
Guru
memfokuskan konsentrasi siswa dengan mencoba mengevaluasikan materi sebelumnya
dalam bentuk tanya jawab, siswa mendengarkan serta menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru.
·
Kegiatan inti: (15 menit)
- Guru meminta salah satu siswa untuk membaca
al-Qur’an yang di tentukan oleh guru, siswa membaca al-Qur’an dengan khusuk.
-
Guru menjelaskan isi materi mad sesuai yang ada pada
surah yang di baca siswa pada hari ini secara global dan menyeluruh, siswa
menyimak penjelasan yang disampaikan oleh guru terkait materi mad dengan seksama dan penuh
antusias.
-
Guru membagi siswa ke beberapa kelompok. Agar siswa dapat
mengidentifikasi beberapa ayat yang terdapat hukum bacaan madnya. Siswa
bekerjasama dalam mengidentifikasi hukum mad dalam ayat Al-Qur’an yang
ditentukan.
-
Guru membimbing siswa cara membaca beberapa ayat Al-Qur’an yang terdapat
hukum tajwid yang sedang dipelajari secara bersama kemudian sesuai urutan
kelompok. Siswa mengikuti bimbingan guru dalam membaca beberapa ayat Al-Qur’an
yang terdapat hukum tajwid yang sedang dipelajari secara bersama kemudian sesuai
urutan kelompok.
·
Kegiatang akhir: (10 menit)
-
Guru memberi kesimpulan dengan jelas dan rinci ,
siswa memperhatikan dengan sunguh-sungguh
-
Guru memberi kesempatan pada siswa untuk membaca
kembali materi yang disampaikan dan bertanya terkait materi mad yang belum difahami, siswa kembali
membaca dan memahami serta bertanya pada guru jika ada materi yang belum
difahami
·
Penutup: (8 menit)
-
Guru memberi tugas pada siswa, siswa menerima tugas
yang diberikan guru dengan penuh rasa tanggung jawab
-
Guru membimbing siswa untuk beriap-siap dan berdoa,
siswa berkemas dan berdoa untuk pulang
-
Salam penutup.
H.
Sumber Belajar, Media dan alat:
1.
Buku pelajaran Tajwid karya KH. Imam
Zarkasyi
2.
Al-Quran Al-kariim
3.
LCD Projektor
4.
Papan tulis
5.
Materi adio visual (Mad)
6.
dll
I.
Penilaian
a. Jenis tagihan : 1. Quis
2. Ulangan Harian
3.
Tugas
b. Tehnik : 1. Tanya jawab
2.
Tes tulis
2. Tugas Kelompok
c.
Bentuk Instrumen : 1. Uraian
2.
Performance
3.
Portofolio
d. Soal Ulangan Harian
1. Apa yang dimaksud dengan Mad?
2. Sebutkan penyebab berubahnya mad Thobi’I
menjadi mad ‘Aridh Lissukun dan apa penyebab terjadinya mad Lazim Kilmi
Mutsaqol?
3. Bagaimana
cara membaca mad ‘Aridh Lissukun dan mad Lazim Kilmi Mutsaqol?
4. Sebutkan
pengertian mad ‘Aridh Lissukun dan mad Lazim Kilmi Mutsaqol serta berikan satu
contoh.
5.
Sebutkan
dalil naqli yang menuntut kita untuk mempelajari tajwid!
Jawaban :
1. Mad berasal dari bahasa Arab dari kata “Madda-Yamuddu-Maddan” yang berarti panjang
atau memanjang. Sedangkan menurut
istilah Tajwid adalah: memanjankan bacaan tatkala ada alif sukun sesudah
fathah, ya’ sukun sesudah dhammah, dan wau sukun sesudah kasrah.
2. Penyebab perubahan dari mad Thobi’I menjadi mad ‘Aridh
Lissukun adalah waqof, sedangkan penyebab terjadinya mad Lazim Kilmi Mutsqol adalah
tasydid.
3. Mad ’Aridh
Lissukun dibaca 4, 5 sampai 6 harakat/kettukan. Sedangkan mad Lazim Kilmi Mutsqol dibaca 5 sampai 6 harakat/ketukan.
4. Mad ‘Aridh Lissukun dan mad Lazim Kilmi Mutsaqoladalah
mad thobi’i yang berubah bacaanya karena waqof,
contoh: الحمد
لله رب العالمين.
Mad Lazim Kilmi Mutsaqol
adalah mad Thobi’i yang berubah karena tasydid, cara bacanya 5 sampai 6
harakat/ketukan. Contoh: الطامة.
5. Rasulullah SAW bersabda: جودوا القرءان بالتجويد “Perbaguslah bacaan
qur’an dengan tajwid”, Sabda beliau pula:ليس منا من لم يتغنى بالقرءان “bukan termasuk
golongan kami orang yang tidak mendendangkan Al-qur’an”. Allah SWT
berfirman: ورتل القرءان ترتيلا “Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan tartil.”
(QS Al-Muzzammil (73) :4)
e. Tugas atau Proyek :
Menghafal
surah pilihan.
f.
Petunjuk Penilaian Ulangan harian tulis
Penilaian Kognitif
No.
|
Keterangan
|
Skor
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
Jawaban
sempurna
Jawaban tepat
tapi kurang sempurna
Jawaban kurang
tepat
Jawaban tidak
tepat
Tidak menjawab
|
20
10
5
1
0
|
Jumlah
|
|
Rubrik Penilaian kinerja (diskiusi, T.kelompok, portopolio, perofrmance)
No.
|
Aspek Penilaian
|
Skor dan Kriteria
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
Jml
|
||
1.
2.
3.
4.
|
Partisipasi
Kerjasama
Ketrampilan mempresentasikan materi
Tanggung jawab terhadap tugas
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah/Nilai
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan :
1
:
Tidak aktif dan tidak mau kerjasama
2
: Kurang aktif dan kurang bekerjasama
3
: Kurang aktif tapi mau bekerjasama
4
:
Aktif, kerjasama baik tapi kurang bertanggung jawab
5
:
aktif, kerjasama dan tanggung jawab baik sekali.
Mengetahui,
Guru mata pelajaran
Lukman Hakim, M.Pd.I
NIP: 1003998
|
Rumus : Skor Perolehan x 100
Skor Max
|
Malang, 11 Oktober 2011
Guru Praktikan,
M. Feri Firmansyah
09110029
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari kita membaca dengan hati plus mata