Untuk meningkatkan kualitas guru
telah dilakukan berbagai cara: pelatihan, seminar, lokakarya bahkan melalui
pendidikan formal/beasiswa. Namun, masih banyak para guru yang melakukan
kesalahan, hal mana kesalahan tersebut dilakukan di luar kesadaran.
Pengamat pendidikan menemukan
beberapa kesalahan yang sering diperbuat oleh guru, yaitu:
a.
Mengambil Jalan
Pintas Dalam Pembelajaran
Tugas
guru yang paling pokok adalah mengajar (agar terjadi proses belajar mengajar).
Asumsi tersebut telah menimbulkan pemahaman sebagian guru bahwa mengajar
merupakan tugas rutin.
b.
Menunggu Siswa
Berprilaku Negatif
Dikelas
guru berhadapan dengan sejumlah siswa yang sama-sama ingin diperhatikan. Siswa
akan berkembang positif melalui perhatian guru yang maksimal. Siswa senang jika
mendapat pujian dari guru, sebaliknya akan kecewa jika tidak diperhatikan
apalagi diabaikan.
Tindakan
ini sering diabaikan oleh guru karena mengganggap mengajar hanyalah sekadar
mentransfer sejumlah pengetahuan semata. Sehingga lupa memberi pujian kepada
siswa yang berprestasi.
Biasanya
guru memberi perhatian kepada siswa ketika terjadi keributan, tidak
memperhatikan atau mengantuk, sehingga menunggu terjadi perilaku negatif/buruk.
c.
Menggunakan
destructive discipline
Guru
memberi hukuman kepada siswa tanpa melihat latar belakang kesalahan yang
dilakukan oleh siswa.
d.
Mengabaikan
kebutuhan siswa
Yang
harus diketahui: setiap guru harus mengetahui sesungguhnya masing-masing siswa
memiliki perbedaan individu yang sangat mendasar. Baik dalam hal kemampuan,
potensi, minat, kebiasaan, hobi, sikap, kepribadian, hasil belajar, latar
belakang keluarga, dll. Aspek-aspek tersebut tidak bisa disamakan antara yang
satu dengan yang lain.
e.
Merasa dirinya
paling pandai
Kesalahan
ini berangkat dari asumsi bahwa siswa umumnya lebih muda sehingga miskin
pengalaman. Pandangan ini sangat menyesatkan sebab tidak menutup kemungkinan
siswa bisa belajar lewat sarana-sarana modern, sementara guru tidak mampu
mengaksesnya karena berbagai faktor
f.
Tidak
adil/diskriptif
Keadlilan
dalam pembelajaran merupakan kewajiban guru dan hak semua siswa untuk
memperolehnya. Maka penilaian merupakan upaya untuk memberikan penghargaan
kepada siswa sesuai dengan usahanya selama proses pembelajaran. Oleh karena itu
penilaian berdasarkan dendam, cinta, merupakan tindakan di luar
kewajaran
g.
Memaksa hak
siswa
Guru
boleh saja memiliki penghasilan tambahan, namun memaksa apalagi mewajibkan
siswa untuk membeli buku tertentu merupakan tindakan tidak terpuji. Terlebih
jika orientasinya penghasilan semata.
h.
Dll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari kita membaca dengan hati plus mata