27 Agu 2013

Pengajian Sepekan Edisi Kedelapan; Aqidah Akhlak

Oleh MuFe El-Bageloka

Bahan Ceramah.
Barangsiapa yang menampakkan amal sholeh lalu berbuat ujub serta sombong dan semata hanya mengharap sesuatu selain Allah SWT, niscaya ia akan menampakkan batin orang ini. Sabda Nabi SAW “Barangsiapa yang memperdengarkan amalannya niscaya Allah akan mengungkapkan kejelekannya di hari kiamat dan barangsiapa yang riya niscaya Allah SWT, menampakkan kejelekannya di hari kiamat”.

Dari Abu Hurairah r.a, telah bersabda “Terus-menerus malaikat di malam hari dan terus-menerus turun di siang hari dan mereka berkumpul pada waktu shalat subuh dan shalat Ashar. Allah SWT bertanya kepada mereka “Bagaimana keadaan hamba-hambaku” Jawab para malaikat “Kami meninggalkan mereka dalam keadaan shalat dan kami kembali mereka dalam keadaan shalat”

Chapter 21: Mentauhidkan Allah dalam Peribadatan
Ibadah bukan sekedar rukun Islam (yang pertama kali harus dipelajari). Tatkala orang kafir masuk Islam maka amalan shalehnya diterima oleh Allah. Firman Allah SWT dalam QS. Al-Quran ayat 19.
Tatkala kita mengatakan tidak ada tuhan selain Allah berarti kita memasukkan Yesus di dalam nama Allah SWT, karena Tuhan itu banyak. Fadhila bagi yang bertauhid selama seorang itu bersih dalam dirinya dari perbuatan syirik maka dia akan mendapatkan fadhilah tersebut. Ada sebuah hadist dari Rasulullah SWT, dari Muadz bin Jabal “Hak Allah atas hamba-hambanya adalah beribadah tanpa mempersekutukannya sedikitpun.
Dan apabila seorang hamba menunaikan haknya kepada Allah, Allah swt tidak akan mengazab selama tidak mempersekutukun Allah SWT sedikit pun (Muttafaqqun ‘alaih). -QS. Al-Hajj: 62.
Kebaikan adalah kebaikan akhlak, kejelekan akhlak yakni apa yang membuat kamu jauh dari Allah SWT. Dan tidaklah para dukun yang mengaku kebal, untuk mendapatkan ilmu bathil tidak lain adalah bantuan syaitan dan telah berkorban untuk hal yang maksiat kepada Allah SWT.
Yang dimaksud iman adalah terasa lezat ketika kita beribadah kepada Allah SWT dan mudah beribadah kepada Allah SWT.
Umar mengadu kepada Rasulullah SAW bahwa ia mencintai Rasulullah SAW, tapi dia lebih mencintai dirinya sendiri “Tidak, engaku belum mencintaiku, sampai engaku menintaiku melebihi cintamu pada dirimu sendiri” (HR. Muslim),-Cara mencintai Allah SWT dan Rasulullah  adalah mengikuti segala apa yang diperintahkan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW. Barangsiapa yang mencintai Allah tanpa rasa takut kepada Allah serta azabnya maka cintanya maghrur (menipu).
Kata para ulama “Jika engkau ditanya apakah engkau takut pada Allah SWT?” Maka hendaklah kamu diam, karena apabila engkau menjawab takut, maka sesungguhnya engkau tidak takut. Akan tetapi apabila engkau bilang tidak  takut maka sesungguhnya engkau kuffar”. Dua kesempatan yang sering dilalaikan oleh manusia adalah waktu sehat dan luang.

Chapter,,, ; Gambaran Api Neraka
Allah akan mengharamkan surge bagi orang yang mempersekutukan Allah dan tempatnya di neraka. Firman Allah SWT, “Takutlah kamu terhadap neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan bebatuan”. Ini yang dikhawatirkan oleh Nabi Muhammad SAW, adalah beriman di pagi hari dan kafir di malam hari.
“Surga mengeluh berkata “aku ingin yang masuk itu adalah orang dhuafa dan berkata neraka “aku ingin orang yang masuk ke dalamku adalah orang sombong dan angkuh, berkatalah Allah SWT ‘hai neraka engkau merupakan azabku, dan aku akan memasukkan orang ke dalammu siapa saja yang aku khendaki. Maka Allah berkata kepada surge ‘engkau adalah rahmatku maka aku akan memenuhimu siapa saja yang aku kehendaki.”
“Lebarnya api neraka akan terlihat di hari kiamat yang memiliki mata yang bisa melihat, telinga yang bisa mendengar, lidah yang bisa berbicara. Berkatalah neraka, sesungguh aku diberikan makanan oleh Allah ada tiga golongan; Sombong dan menentangkan ayat Allah SWT, Orang yang menyerah kepada selain Allah (Syirik) dan orang-orang yang menggambar”. Sesungguhnya orang yang paling keras siksaannya adalah orang yang menggambar.

Chapter 22; Cara Mencintai Rasulullah SAW
Dari Anas r.a, berkata, Nabi SAW berkata; tidak sempurna iman seseorang apaila ia mencintai orang lain lebih dari Rasulullah SAW (Muttafaqqun ‘alaih).
Dari Umar r.a, Nabi SAW, berkata “Ya Rasulullah SAW, aku mencintai engkau lebih dari orang lain kecuali diriku sendiri.” Jawab Nabi SAW “Tidak ya Umar engkau belum mencintaiku dan belum sempurna imanmu sebelum aku engkau cintai melebihi dirimu sendiri”. Umar langsung menjawab “Demi Allah ya Rasulullah SAW, aku mencintai engkau melebihi diriku sendiri”
Yang dituntun untuk mencintai Rasulullah SAW yakni menjalankan amalan sesuai dengan syariat.
“Siapa yang buat hadist tanpa sandaran dariku maka siap-siaplah ia termasuk kelompok pendusta”.
Dari Abu Hurairah r.a, Nabi SAW berkata “Demi jiwa yang berada di tangannya tidak akan masuk surge sampai kalian beriman kepada Allah, tidak tidak beriman antara kalian sampai kalian saling mencintai, apakah kalian mau kutunjukkan atas sesuatu, apabila kalian melakukannya maka kalian akan saling mencintai?. Terbarkan Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari kita membaca dengan hati plus mata