27 Agu 2013

Pengajian Sepekan Edisi Kesepuluh; Mari Bersyukur

Oleh MuFe El-Bageloka

Kajian 26; Cara Bersyukur
Bersyukur adalah cara kita berterima kasih kepada Allah SWT, antara lain; Mengikhlaskan hati, mengucapkan dengan lisan, menjalankan segala apa yang diperintahkan oleh-Nya. Apabila kita menjalankan perintah Allah, maka Allah SWT, akan menambahkan kenikmatan yang telah diberikan-Nya. Berhtai dengan fitnah adalah seorang yang Islam di pagi hari kemudian kafir di sore hari, karena mereka telah menjual agama atau keimanan mereka.


Kata Rasulullah SAW; shalat itu adalah tiang agama, barang siapa mendirikan shalat tersebut maka ia telah menegakkan agama Islam, begitu juga jika kita meninggalkan shalat berarti kita telah meruntuhkan agama kita.

Dari Ubai bin Ka’ab r.a, berkata, seorang laki-laki dari Anashar bahwa tidak ada orang yang lebih jauh rumahnya melainkan orang ini. Kata seorang sahabat “Alangkah baiknya kamu membeli keledai yang bisa kamu tunggangi di siang hari maupun di malam hari. Kata orang ini aku tidak suka meskipun berdekatan dengan masjid, aku ingin berjalan dan tiap langkahku dicatat oleh Allah SWT pergi dan saat pulang. Jawab Rasulullah SAW “Sungguh Allah SWT, telah mencatat keinginanmu (H.R. Muslim).

Tidak sah shalat kita apabila kita mendengar azan, kemudian melakukannya di rumah. Maksudnya shalat yang dia lakukan tidak sempurna. Kata syaikh Utsaimin adalah sah shalat tapi akan berdosa dan mendapatkan satu pahala.

Chapter 27; Maksud dari Barokah
Barokah adalah tempatnya nikmat itu pada dirinya, dan terus bertambah, lihat surat al-a’raf: 96. Amalan yang akan menjawab pertanyaan-pertanyaan para malaikat. Siksa yang paling ringan di neraka adalah dipakaikan sandal lalu mendidihlah kepalanya. Sungguh merugi orang yang tidak mengetahui Islam lalu beramal sesuai dengan warisan nenek moyangnya tanpa sesuai dengan al-Quran dan as-Sunnah.

Allah SWT, menciptakan jin dan manusia untuk diperintahkan melakukan perbuatan baik dan menjauhi perbuatan buruk. Amalan anak akan tetap di dapat oleh orang tua, karena anak itu hasil usaha orang tuanya.

Chapter 28; Mencintai Allah
_Apakah yang dimaksud mencintai karena Allah SWT, adalah cinta yang didasari karena ketaatannya kepada Allah SWT. Buah yang bisa mencintai karena Allah SWT;

a) Mendapatkan manis keimanan dan lebih semangat dalam beribadah

b)  Akan dilindungi oleh Allah SWT di tengah panas atau akan mendapatkan perlindungan dari Allah SWT

c) Pada hari yang demikian tsb, Allah SWT akan mempersiapkan mimbar-mimbar yang terbuat dari cahaya yang membuat cemburu para nabi, malaikat, dan para syuhada

d) Allah SWT, menyediakan kecintaannya pada hamba yang saling mencintai karena Allah SWT. Ketika Allah SWT mencintaimu, Allah akan membimbingnya dan menjauhi dari kemaksiatan, hadist at-Tarmidzi

Hadist H.R. At-Tarmizi “Apabila Allah SWT mencintai seorang hamba maka Allah memanggil Jibril “Sesungguhnya aku mencintai si fulan, maka cintailah olehmu oleh Jibril”, Maka Jibril pun menyeru kepada malaikat yang ada di atas langit” Sesungguhnya Allah mencintai si Fulan maka cintailah olehmu. Tidak hanya itu saja maka ia akan dicintai oleh mansuia atau diterima oleh mahluk dunia. Kecintaan ini akan di dapat apabila kita bertakwa dan beribadah sesuai dengan tuntutan al-Quran dan al-Hadist. Mana orang-orang yang saling mencintai saling karena, maka aku akan menaungi dirinya.

Chapter 29: Nasehat Rasulullah
Nasehat Rasulullah SAW pada Abu Bakar dan Umar r.a. “Wahai Umar dan Abu Bakar sesungguhnya kalian akan ditanyakan nikmat yang kalian dapat” Empat hal yang ditanya;

· Umur dimana dia habiskan

·Harta kemana dia infakkan dan ia dimana dia dapatkan

Semua kenikmatan yang kita dapatkan akan ditanyakan oleh Allah SWT. Bagaimana cara kita menghilangkan atau berlindung dari bisikan-bisikan syaitan yang mengganggu kita saat shalat. Usman bin Abi Ash bertanya pada Rasulullah SAW “Ya Rasulullah SAW sesungguhnya syaitan telah menghalangi bacaan shalatku” Kata Rasulullah SAW “Itu ada syaitan yang bernama Khinzib, kalau merasakan datang bisikan-bisikan syaitan maka berlindung pada Allah SWT (membaca tawa’udz) dan berludah di sebelah kiri sebanyak tiga kali”._Meniup dengan mengeluarkan air ludah sedikit yang dimengerti.

Apabila dua rakaat maka duduk tasyahudnya adalah duduk iftirash seperti duduk tasyahud awal, pada hadist at-tarmidzi. Tawaruk adalah menjadikan pantat kita di atas lantai dengan mengeluarkan ujung telapak kaki kiri dan Rasulullah SAW melarang orang yang meletakkan tangan atau bersandar pada tangan kiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari kita membaca dengan hati plus mata