27 Agu 2013

Pengajian Sepekan Edisi Kesembilan; Akhlak Kepada Kedua Orang Tua

Chapter 23;Berbakti kepada Kedua Orang Tua
Dari Abu Hurairah r.a berkata; Celakalah seseorang, celakalah seseorang, celakah seseorang lalu ditanyakan pada Rasulullah SAW “Siapa ya Rasulullah SAW?”. Beliau SAW menjawab “Bagi siapa yang mendapati kedua orang tuanya yang tua renta terlantar, dia tidak masuk ke dalam surga karena tidak berbakti kepada kedua orang tuanya”.

Wasiat Allah yakni berbakti kepada kedua orang tua kita dengan berbuat baik. Pertama, beribadah kepada-Nya ketahuilah tidak akan dinamakan wasiat melainkan sesuatu hal sangat penting.
“Apakah kalian mau kutunjukkan dosa besar diantara dosa besar, tentu ya Rasulullah SAW;
a.    Syirik kepada Allah SWT
b.    Tidak berbakti kepada kedua orang tua (Muttafaqqun ‘alaih)
Dari Abdullah bin Mas’ud (HR. Muttafaqqun ‘alaih) “Aku bertanya kepada Rasulullah SAW “Ya Rasulullah SAW perkara apa yang dicintai oleh Allah, jawab Rasulullah SAW;
•    Shalat lima waktu tepat pada waktunya kemudian apa lagi amalan yang dicintai oleh Allah
•    Berbakti kepada kedua orang tua
•    Jihad fi sabilillah (Kata para ulama jihad yang paling besar adalah menuntut ilmu agama)
Jibril mewasiati kepada Rasulullah SAW untuk berbuat baik kepada tetangga, faedah seolah-seolah mendapatkan harta warisan; menzinahi wanita isteri tetangga lebih besar dosanya dari pada menzinahi 10 wanita lain. Amalan ibadah bisa menjadi perantara untuk kita berdoa kepada Allah SWT.

 Chapter 24: Berbuat Baik pada Kedua orang tua
Berbuat baik pada kedua orang tua termasuk amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT. Firman Allah SWT “Dan jika keduanya menyuruh engkau menyukutukan aku dalam keudanya tidak tahu, jangan diikuti keduanya. Dan pergaulilah keduanya dengan cara yang baik (Luqman: 5). Tidak boleh menaati orang tua dalam perkara mungkar bukan berarti kita meninggalkan perkara yang makruf.
Hadist menyambung silaturrahim,
Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya beliau berkata “Rasulullah SAW bersabda ‘barangsiapa yang menginginkan rizki, dipanjangkan umurnya maka hendaklah ia menyambung tali silaturrahim (Muttafaqqun ‘alaih). Janganlah kita jadikan harta sebagai tolak ukur untuk menjalin silaturrahim. Yang dinamakan silaturrahim adalah mempersatukan saudara yang telah berselisih. Orang yang memutuskan silaturrahim akan dilaknat oleh Allah.
Apakah kalian mampu berbuat kerusakan dan memutuskan silaturrahim maka itulah orang yang akan dibutakan dan ditulikan oleh Allah SWT (Muhammad: 21-23). Tolak ukur kebahagian adalah orang yang luas dari perkara ilmu dan faqih dalam masalah perkara-perkara yang berkaitan dengan agama. Orang yang tidak diinginkan kebaikan adalah orang yang bodoh dalam perkara agama.

Chapter 25: Hukum Memelihara Anjing
_Kalau anjing untuk diperlihara untuk menjaga ternak, berburu dan menjaga tanaman. Selain dari ketiga fungsi tersebut maka hukumnya haram. Setiap ia memelihara anjing bukan karena hal yang di atas maka ia dikurangi pahala.
Dari Abu Firosh Rabi’ah bin Abi Kaab ‘Saya pernah bermalam dengan Rasulullah SAW saya membawakan air untuk berwudhu kemudian Rasulullah bertanya “Minta kepadaku” Jawab Rabi’ah “Saya mintai bersama engkau di surga” Jawab Rasulullah SAW “Saya mintai bersama engkau di surge” Jawab Beliau SAW “Minta yang lain saja”, Dia menjawab “Itu saja”. Sabda Rasulullah SAW “Bantu saya dengan memperbanyak sujud”.
Faedah hadist;
•    Adanya semangat para sahabat untuk masuk surga /kemulian di sisi Allah SWT
•    Kebanyakan para sahabat Rasulullah SAW adalah orang yang miskin dan bertakwa
•    Diantara khusnul khuluq engkau berusaha membalas dengan kebaikan setiap jasa orang, kalau tidak bisa ucapkan “Jazakallahu khair”_Shodaqah akan menghapus dosa cepat air memendam api.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari kita membaca dengan hati plus mata