By MuFe El-Bageloka
Dikau mengandungku Sembilan bulan
Hari-hari itu kau jalani dengan bahagia
Walau sebenarnya itu sakit, teramat sakit
Tetapi senyuman indahmu tetap ada
Emakku
Engkau menahan sakit kala melahirkanku
Tapi tak pernah dikau keluhkan walau sebutir
Keringat, perih bahkan nyawa engkau pertaruhkan hanya demi melihatku lahir ke dunia
Tidak pernah terbesit di hatimu agar kita membalasnya
Emakku
Kutahu dirimu bersimbah keringat di sana
Mencari selembar uang agar aku jadi sarjana
Tanpa memikirkan dalam hidupmu
Kutanya padamu
“Emak punya uangkah dikau di situ?”
Jawabanmu selalu menyejukkan hatiku,
“Nak, jangan engkau pikirkan emak, teruslah kuliahmu, kulakukan ini demi kamu”
Oh emak, betapa tulusnya pernyataanmu
Tidak pernah terbesit di hatimu untuk mengeluh
Segitu dalamkah cintamu padaku
Sulit kuukir dan sulit pula kulupakan
Emak
Kala engaku marah padaku
Itu karena engkau sayang padaku
Tidak pernah bermuram durja
Atau menatapku dengan muka nanar
Emak
Tidak ada alasan aku durhaka padamu
Aku cuma berharap pada tuhanku
Ampunilah dosa keduanya
Sayangilah mereka berdua
Sebagaimana mereka menyayangiku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari kita membaca dengan hati plus mata