Oleh MuFe El-Bageloka
Pembelajaran sejarah yang dikembangkan secara tradisional layaknya warisan normative, bahkan dianggap sebagai bagian dari “dogma” agama terkadang kurang memperhitungkan hal tersebut dengan arif.
Dan beberapa kelemahan yang dijelaskan oleh penulis, antara lain;
• Pertama berhubungan dengan “problem faktual” yaitu ekpose fakta-fakta sejarah yang sarat dengan kekerasan secara berlebihan ataupun sarat dengan manipulasi data.
• Kedua, berhubungan dengan “problem representasi”. Kisah dan sejarah hanya dilihat dari satu sisi tunggal (one single perspective). Biografi tokoh-tokoh teladang disajikan dengan menampilkan sisi baik saja; sosok manusia tanpa dosa atau manusia, tanpa cela.
• Ketiga, berhubungan dengan masalah “metodologi”. Masalah ini berhubungan dengan dua hal. Pertama, metode pengajaran (teaching method). Seringkali kisah-kisah sejarah diajarkan dengan metode cerita verbal dalam bentuk dongeng. Kedua, dalam menyajikan cerita sebagai “fakta sejarah”. Dalam kenyataannya, fakta sejarah tersebut sebagian besar telah musnah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari kita membaca dengan hati plus mata