Oleh Ustadz Ali Wafa L.C
Jangan pernah meremehkan sunnah-sunnah Rasulullah SAW sekecil apapun itu, seringan apapun itu, apalagi hanya karena kita tidak suka atau tdak sesuai dengan syahwat kita. Tapi mulailah melakukan sunnah-sunnah itu dari yang kita mampu melakukannya.
Ada sebuah kisah yang sangat menarik, dari seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi. Kisah ini membuatku tersadar untuk berpacu dalam berusaha mengamalkan sunnah…..” mahasiswa itu berpenampilan sederhana, tampang dan sikapnya juga sederhana, wajahnya tidak begitu tampan, tapi memancarkan cahaya ketulusan dan kesungguhan. Ia mahasiswa yang lumayan cerdas dan berprestasi. Suatu hari ketika dia masuk kelas untuk mengikuti perkuliahan dengan mata kuliah Filsafat Islam dia ditegur oleh dosennya: “ Kamu ini kan masih muda, kenapa kau membiarkan jenggot dan jambangmu mengotori wajahmu….? Itu membuat kau terlihat lebih tua dari umurmu”. Lalu mahasiswa itu menjawab dengan tenang :” Pak… saya memelihara jenggot karena ini adalah sunnah Rasulullah, saya ingin mendapat pahala Pak”. Kemudian sang dosen itu berkata lagi : Cukurlah jenggotmu itu biar kamu lebih gaul dan tidak terlihat Extrim, masih banyak sunnah-sunnah yang lain selain jenggot itu, seperti ;membantu orang miskin solat sunnah dll. Sang mahasiswapun menjawab : Pak…. !saya tahu kalo saya tidak akan bias melakukan semua sunnah2 Rasul, oleh karena itu saya memulai dari yang mampu saya lakukan. Untuk sekarang saya baru mampu memelihara jenggot karena tidak usah repot-repot pak. Dan saya akan terus belajar dan berusaha supaya bias mampu melakukan sunnah-sunnah yang lain”. Si dosen itupun terdiam dan terpaku.
Subhanallah …..!
Jawaban mahasiswa itu membuatku terhentak, tersadar bahwa melakukan sunnah / kebaikan harus di mulai dari yang mampu kita lakukan. jangan karena kita tidak suka pada suatu sunnah lalu kita menolaknya dan menentangnya, itu namanya kesombongan.
Jika kita tidak mampu dan tidak mau melakukan sebuah sunnah/kebaikan, maka paling tidak kita harus mampu menjaga lisan kita agar tidak mencela dan meremehkan orang yang melakukan sunnah itu.
Renungkanlah....!
Jangan pernah meremehkan sunnah-sunnah Rasulullah SAW sekecil apapun itu, seringan apapun itu, apalagi hanya karena kita tidak suka atau tdak sesuai dengan syahwat kita. Tapi mulailah melakukan sunnah-sunnah itu dari yang kita mampu melakukannya.
Ada sebuah kisah yang sangat menarik, dari seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi. Kisah ini membuatku tersadar untuk berpacu dalam berusaha mengamalkan sunnah…..” mahasiswa itu berpenampilan sederhana, tampang dan sikapnya juga sederhana, wajahnya tidak begitu tampan, tapi memancarkan cahaya ketulusan dan kesungguhan. Ia mahasiswa yang lumayan cerdas dan berprestasi. Suatu hari ketika dia masuk kelas untuk mengikuti perkuliahan dengan mata kuliah Filsafat Islam dia ditegur oleh dosennya: “ Kamu ini kan masih muda, kenapa kau membiarkan jenggot dan jambangmu mengotori wajahmu….? Itu membuat kau terlihat lebih tua dari umurmu”. Lalu mahasiswa itu menjawab dengan tenang :” Pak… saya memelihara jenggot karena ini adalah sunnah Rasulullah, saya ingin mendapat pahala Pak”. Kemudian sang dosen itu berkata lagi : Cukurlah jenggotmu itu biar kamu lebih gaul dan tidak terlihat Extrim, masih banyak sunnah-sunnah yang lain selain jenggot itu, seperti ;membantu orang miskin solat sunnah dll. Sang mahasiswapun menjawab : Pak…. !saya tahu kalo saya tidak akan bias melakukan semua sunnah2 Rasul, oleh karena itu saya memulai dari yang mampu saya lakukan. Untuk sekarang saya baru mampu memelihara jenggot karena tidak usah repot-repot pak. Dan saya akan terus belajar dan berusaha supaya bias mampu melakukan sunnah-sunnah yang lain”. Si dosen itupun terdiam dan terpaku.
Subhanallah …..!
Jawaban mahasiswa itu membuatku terhentak, tersadar bahwa melakukan sunnah / kebaikan harus di mulai dari yang mampu kita lakukan. jangan karena kita tidak suka pada suatu sunnah lalu kita menolaknya dan menentangnya, itu namanya kesombongan.
Jika kita tidak mampu dan tidak mau melakukan sebuah sunnah/kebaikan, maka paling tidak kita harus mampu menjaga lisan kita agar tidak mencela dan meremehkan orang yang melakukan sunnah itu.
Renungkanlah....!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari kita membaca dengan hati plus mata