Cara kerja hermeneutika adalah metode ini melakukan penafsiran gramatikal, history dan psikologis. Gramatikal adalah cara bagaimana membahasakan suatu bahan, dimana ia melakukan pembahasan dan bagaimana dia berbahasa. Secara etimologis, hermeneutik, berasal dari bahasa Yunani, hermeneuin, yang berarti menafsiran, penafsiran/ interpretasi.
Analisis Wacana merupakan salah satu cara mempelajari makna pesan sebagai alternatif lain akibat keterbatasan dari analisis isi. Pertama, analisis isi konvensional pada umumnya hanya digunakan untuk membedaah muatan teks komunikasi yang bersifat nyata (manifes), sedangkan analisis wacana justru berpretensi memfokuskan pada pesan tersembunyi (laten) yang menjadi perhatian bukan pesan tetapi juga makna.
Pretensi dari analisis wacana adalah muatan, nuansa dan konstruksi makna yang laten (tersembunyi), di dalam teks komunikasi. Kedua analisis isis hanya dapat mempertimbangkan apa yang dikatakan oleh seseorang tetapi tidak dapat menyelidiki "Bagaimana seseorang mengatakan hal itu (how)". Analisis isi memandang teks sebagai satu kesatuan isi. Dalam kenyataannya yang penting bukan apa yang dikatakan oleh seseorang tetapi bagaimana dengan cara apa yang dikatakan. Dalam konteks ini yang penting bukan hanya apa yang diungkapkan atau dianggap penting oleh komunitas, tetapi juga bagaimana cara komunikator mengungkapkannya.
Berdasarkan beberapa pandang ini, dapat dikatakan bahwa analisis wacana secara teoritis memiliki prinsip yang hampir sama dengan beberapa pendekatan metodologis, seperti analisis struktural, pendkeatan dekonstruksionisme, interaksi simbolis dan hermeneutik yang semunya lebih menekankan pada pengungkapan yang tersembunyi.
Dalam penelitian isi ditekankan pada bagaimana peneliti memaknakan isi komunikasi, membaca simbol-simbol, interaksi simbolis yang terjadi dalam komunikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari kita membaca dengan hati plus mata