Oleh MuFe El-Bageloka
Aku pengendara kuda tanpa pelana
Berkelana entah kemana
Keujung dunia pun tak mengapa
Ku mengembara tak tahu arah
Berharap jangan salah arah
Mengarah dan terarah
Berjalan menuntun kudaku
Kulalui jalan-jalan setapak
Sunyi, sejuk suasananya
Yang ada suara burung berkicau
Semilir angin sepoy-sepoy
Aduhai enaknya....
Ku beristirahat di bawah pohon rindang
Menghilangkan rasa capek yang melanda
Penat,
Bosan
Lelah
Itulah keadaanku
Aku tiba di sebuah desa
Kusinggah sementara
Menghitung bekal untuk berkelana
Persiapkan mental untuk mengembara
Ku tak ingin merana duka tak bermakna
Kala berhenti di hutan belantara
Tak ada siap-siapa, cuma aku dan bekalku
Kalau tamu di hutan
Bolehlah aku mengiba mengharap
Kalau aku bertemu sang tuhan
Bolehlah aku meminta penuh harap
Aku ingin bahagia
Hidup tenang penuh ridha
Penuh makna
Tak ada yang ganggu
Tak ada yang usik
Tanpa ada suara berisik
Karena aku tak mau diusik
Aku pengendara kuda tanpa pelana
Berkelana entah kemana
Keujung dunia pun tak mengapa
Ku mengembara tak tahu arah
Berharap jangan salah arah
Mengarah dan terarah
Berjalan menuntun kudaku
Kulalui jalan-jalan setapak
Sunyi, sejuk suasananya
Yang ada suara burung berkicau
Semilir angin sepoy-sepoy
Aduhai enaknya....
Ku beristirahat di bawah pohon rindang
Menghilangkan rasa capek yang melanda
Penat,
Bosan
Lelah
Itulah keadaanku
Aku tiba di sebuah desa
Kusinggah sementara
Menghitung bekal untuk berkelana
Persiapkan mental untuk mengembara
Ku tak ingin merana duka tak bermakna
Kala berhenti di hutan belantara
Tak ada siap-siapa, cuma aku dan bekalku
Kalau tamu di hutan
Bolehlah aku mengiba mengharap
Kalau aku bertemu sang tuhan
Bolehlah aku meminta penuh harap
Aku ingin bahagia
Hidup tenang penuh ridha
Penuh makna
Tak ada yang ganggu
Tak ada yang usik
Tanpa ada suara berisik
Karena aku tak mau diusik
Malang, 25/5. 2014
Di PDM Kabupaten Malang, 07.00 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari kita membaca dengan hati plus mata