Oleh MuFe El-Bageloka
Ada pasangan muda-mudi yang sedang asyik berdua-duan di bawah pohon beringin yang rindang, para syaitanpun riang gembira dengan kedua pasangan ini, mereka terus membisik dan membisik segala macam perbuatan yang bisa menjerumuskan mereka berdua.
Tapi Syukunya, si pria ini masih malu-malu mengajak mulailah ia merayu dengan rayuan mautnya
"Sayang bapakmu petani ya?" Tanya si Pria sebut saja namanya Markucel
"Gak, anak yatim mas" Jawab Markonah
Diam, itulah jawaban dari si Markucel,
"Terus aku harus ngomong apa dong sayang?" Tanya Markucel murung
"Gak usah ngomong mas, SEKIAN AJA WESS"
"MUNKIN CUKUP SEKIAN PACARAN KITA MARILAH KITA TUTUP DENGAN DOA "RABBANA A TINA FIDDUNIA HASANAH WA FIL AKHIRATI HASANAH WAQINA 'ADZA BAN NAR, WASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH"
Ada pasangan muda-mudi yang sedang asyik berdua-duan di bawah pohon beringin yang rindang, para syaitanpun riang gembira dengan kedua pasangan ini, mereka terus membisik dan membisik segala macam perbuatan yang bisa menjerumuskan mereka berdua.
Tapi Syukunya, si pria ini masih malu-malu mengajak mulailah ia merayu dengan rayuan mautnya
"Sayang bapakmu petani ya?" Tanya si Pria sebut saja namanya Markucel
"Gak, anak yatim mas" Jawab Markonah
Diam, itulah jawaban dari si Markucel,
"Terus aku harus ngomong apa dong sayang?" Tanya Markucel murung
"Gak usah ngomong mas, SEKIAN AJA WESS"
"MUNKIN CUKUP SEKIAN PACARAN KITA MARILAH KITA TUTUP DENGAN DOA "RABBANA A TINA FIDDUNIA HASANAH WA FIL AKHIRATI HASANAH WAQINA 'ADZA BAN NAR, WASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari kita membaca dengan hati plus mata