Oleh MuFe El-Bageloka
a. Landasan Ideologi Persyarikatan Muhammadiyah
Sebagai organisasi besar yang bergerak di bidang dakwah atau yang lebih dikenal dengan amar makruf nahi munkar, sudah seharusnya Muhammadiyah dikembalikan kepada khittah 1912 atau dengan kata lain dikembalikan kepada ideologi yang telah dirumuskan oleh Ki Bagus Hadikusumo berdasarkan ideologi yang ditanamkan oleh K.H. Ahmad Dahlan. Rumusan ideologi itu sekarang dinamakan dengan Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah (MADM), yang mana ideologi Muhammadiyah merupakan faham Islam dalam Muhammadiyah dan sistem gerakannya.
Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah pada hakikatnya merupakan ideologi Muhammadiyah yang memberikan gambaran tentang pandangan Muhammadiyah mengenai kehidupan manusia, cita-cita yang ingin diwujudkan untuk tujuan dakwah amar makruf nahi munkar atau mewujudkan cita-citanya. Selain itu Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah adalah Jiwa, nafas dan semangat pengabdian dan perjuangan di dalam tubuh dan segala gerak organisasinya, yang harus dijadikan asas dan pusat tujuan perjuangan Muhammadiyah berdakwah menegakkan syiar Islam dalam berbagai aspek, seperti pendidikan, sosial dengan berbagai amal usaha yang dikembangkan oleh Muhammadiyah.
MADM menempati keududkan lebih tinggi dalam persyarikatan serta terpisah dari Batang Tubuh Anggaran Dasar. Karena dalam MADM ini bersumber secara tersurat Quran dan As-Sunnah yang berisi tentang pengabdian manusia kepada Allah SWT, amal perjuangan bagi setiap Muslim yang sadar akan kedudukannya selaku hamba dan khalifah. Selain itu Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah memuat pokok-pokok fikiran yang sangat fundamental, antara lain:
1. Hidup berdasarkan tauhid, ibadah, taat kepada Allah.
2. Hidup manusia adalah bermasyarakat
3. Hanya hukum Allah saja yang pantas dijadikan sendi
4. Berjuang dan menegakkan syiar Islam adalah suatu kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ihsan kepada manusia.
5. Ittiba’ kepada landasan perjuangan Nabi Muhammad SAW.
6. Melancarkan amal usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi.
Sehingga tidak heran Muqaddimah tertuang pandangan hidup, tujuan hidup serta cara dan alat untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan. Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah merupakan salah satu rujukan bagi faham syiar Islam dalam Muhammadiyah.
Penyusunan Rumusan Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah pada awalnya dirumuskan oleh Ki Bagus Hadikusumo. Secara umum isi dari Muqaddimah adalah mengungkapkan kembali isi pokok pikiran K.H. Ahmad Dahlan untuk menjadi aturan organisasi yang digunakan rujukan Persyarikatan. Hasil rumusan Ki Bagus Hadikusumo diperkenalkan dalam Muktamar Darurat tahun 1946 di Yogyakarta. Selanjutnya dalam Muktamar ke-31 di Yogyakarta pada tahun 1950 konsep Muqaddimah Anggaran Dasar tersebut diajukan kembali untuk dibahas dan disahkan secara resmi setelah dibahas secara tuntas. Para penyempurna dari rumusan ini diantaranya adalah Buya HAMKA, Kasman Singodimedjo, Farid Ma’ruf dan Zein Djambek.
Fungsi dari MADM, antara lain:
1. Pedoman hidup warga Muhammadiyah
2. Pedoman dalam menjalankan Persyarikatan Muhammadiyah
3. Ideologi dasar bagi seluruh anggota Muhammadiyah
4. Tujuan dasar Muhammadiyah yang harus dicapaidengan berbagai bentuk amal usaha Muhammadiyah.
5. Menjelaskan cita-cita dan tujuan Muhammadiyah.
MASALAH LIMA: a). Agama, b). Dunia, c). Ibadah, d). Sabilillah e). Qiyas. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:
1) Agama yakni apa yang disyariatkan Allah dan yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW ialah apa yang diturunkan dalam Al-Quran dan As-Sunnah dilandasi dengan takwa kepada Allah.
2) Dunia “Bahwa sesungguhnya manusia sendirilah yang tahu urusan dunianya. Bukan menjadi tugas yang diemban oleh Para Nabi ataupun Rasulullah SAW. Artinya ini sepenuhnya dikerjakan oleh manusia.
3) Ibadah adalah bertaqarrub kepada Allah dilandasi dengan ketakwaan kepada Allah, karena Allah SWT berfirman “wahai manusia! Sungguh, kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. SUNGGUH, YANG PALING MULIA DI ANTARA KAMU DI SISI ALLAH ADALAH ORANG YANG PALING BERTAKWA. Sungguh, Allah maha mengetahui, Maha teliti”.
4) Sabilillah adalah jalan yang menyampaikan kepada keridhaan Allah SWT.
5) Qiyas adalah persoalan-persoalan yang tak bersangkutan dengan ibadah maghdah yang mana tidak terdapat nash shahih dalam al-Quran dan As-Sunnah Shahih (yang dilakukan dengan jalan ijtihad dan istimbath pada nash-nash melalui persamaan illat).
MKCH (Matan Keyakinan Cita-Cita Hidup) Muhammadiyah
1) Muhammadiyah adalah gerakan amar makruf nahi munkar yang berakidah Islam dan bersumber kepada Al-Quran dan Sunnah untuk melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.
2) Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-Nya, sejak Nabi Adam AS hingga Nabi Muhammad SAW sebagai hidayah dan rahmat Allah SWT kepada ummat dan menjamin kesejahteraan hidup materiil dan spiritual, duniawi dan ukhrawi.
3) Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah
4) Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran Islam dalam bidang; aqidah, akhlak, ibadah, Muamalah dan duniawiyah
5) Baldatun Thaibatun warabun Ghafur.
KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH; suatu persyarikatan yang merupakan gerakan Islam. Maksudnya bergerak dibidang amar makruf nahi munkar yang ditujukan kepada dua bidang yakni perseorangan dan masyarakat. Dakwahnya terbagi kepada dua golongan, yakni;
1. Kepada yang telah memeluk Islam bersifat tajdid (pembaruan)
2. Kepada yang belum Islam bersifat seruan atau ajakan memeluk Islam dengan tujuan mewujudkan masyarakat yang madani (masyarakat yang sebenar-benarnya) dan terwujud masyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT.
Sebaiknya warga Muhammadiyah bersifat;
• Bertakwa; melakukan yang makruf dan meninggalkan yang munkar
• Terbuka tapi tetap berpegang teguh pada landasan Islam
• Beramal dan berjuang untuk perdamaian
• Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.
• Memperbanyak kawan,
• Untuk yang satu ini warga Muhammadiyah tidak boleh loyal atau cinta kepada orang kafir, karena mereka membenci Allah SWT.
a. Landasan Ideologi Persyarikatan Muhammadiyah
Sebagai organisasi besar yang bergerak di bidang dakwah atau yang lebih dikenal dengan amar makruf nahi munkar, sudah seharusnya Muhammadiyah dikembalikan kepada khittah 1912 atau dengan kata lain dikembalikan kepada ideologi yang telah dirumuskan oleh Ki Bagus Hadikusumo berdasarkan ideologi yang ditanamkan oleh K.H. Ahmad Dahlan. Rumusan ideologi itu sekarang dinamakan dengan Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah (MADM), yang mana ideologi Muhammadiyah merupakan faham Islam dalam Muhammadiyah dan sistem gerakannya.
Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah pada hakikatnya merupakan ideologi Muhammadiyah yang memberikan gambaran tentang pandangan Muhammadiyah mengenai kehidupan manusia, cita-cita yang ingin diwujudkan untuk tujuan dakwah amar makruf nahi munkar atau mewujudkan cita-citanya. Selain itu Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah adalah Jiwa, nafas dan semangat pengabdian dan perjuangan di dalam tubuh dan segala gerak organisasinya, yang harus dijadikan asas dan pusat tujuan perjuangan Muhammadiyah berdakwah menegakkan syiar Islam dalam berbagai aspek, seperti pendidikan, sosial dengan berbagai amal usaha yang dikembangkan oleh Muhammadiyah.
MADM menempati keududkan lebih tinggi dalam persyarikatan serta terpisah dari Batang Tubuh Anggaran Dasar. Karena dalam MADM ini bersumber secara tersurat Quran dan As-Sunnah yang berisi tentang pengabdian manusia kepada Allah SWT, amal perjuangan bagi setiap Muslim yang sadar akan kedudukannya selaku hamba dan khalifah. Selain itu Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah memuat pokok-pokok fikiran yang sangat fundamental, antara lain:
1. Hidup berdasarkan tauhid, ibadah, taat kepada Allah.
2. Hidup manusia adalah bermasyarakat
3. Hanya hukum Allah saja yang pantas dijadikan sendi
4. Berjuang dan menegakkan syiar Islam adalah suatu kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ihsan kepada manusia.
5. Ittiba’ kepada landasan perjuangan Nabi Muhammad SAW.
6. Melancarkan amal usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi.
Sehingga tidak heran Muqaddimah tertuang pandangan hidup, tujuan hidup serta cara dan alat untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan. Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah merupakan salah satu rujukan bagi faham syiar Islam dalam Muhammadiyah.
Penyusunan Rumusan Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah pada awalnya dirumuskan oleh Ki Bagus Hadikusumo. Secara umum isi dari Muqaddimah adalah mengungkapkan kembali isi pokok pikiran K.H. Ahmad Dahlan untuk menjadi aturan organisasi yang digunakan rujukan Persyarikatan. Hasil rumusan Ki Bagus Hadikusumo diperkenalkan dalam Muktamar Darurat tahun 1946 di Yogyakarta. Selanjutnya dalam Muktamar ke-31 di Yogyakarta pada tahun 1950 konsep Muqaddimah Anggaran Dasar tersebut diajukan kembali untuk dibahas dan disahkan secara resmi setelah dibahas secara tuntas. Para penyempurna dari rumusan ini diantaranya adalah Buya HAMKA, Kasman Singodimedjo, Farid Ma’ruf dan Zein Djambek.
Fungsi dari MADM, antara lain:
1. Pedoman hidup warga Muhammadiyah
2. Pedoman dalam menjalankan Persyarikatan Muhammadiyah
3. Ideologi dasar bagi seluruh anggota Muhammadiyah
4. Tujuan dasar Muhammadiyah yang harus dicapaidengan berbagai bentuk amal usaha Muhammadiyah.
5. Menjelaskan cita-cita dan tujuan Muhammadiyah.
MASALAH LIMA: a). Agama, b). Dunia, c). Ibadah, d). Sabilillah e). Qiyas. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:
1) Agama yakni apa yang disyariatkan Allah dan yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW ialah apa yang diturunkan dalam Al-Quran dan As-Sunnah dilandasi dengan takwa kepada Allah.
2) Dunia “Bahwa sesungguhnya manusia sendirilah yang tahu urusan dunianya. Bukan menjadi tugas yang diemban oleh Para Nabi ataupun Rasulullah SAW. Artinya ini sepenuhnya dikerjakan oleh manusia.
3) Ibadah adalah bertaqarrub kepada Allah dilandasi dengan ketakwaan kepada Allah, karena Allah SWT berfirman “wahai manusia! Sungguh, kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. SUNGGUH, YANG PALING MULIA DI ANTARA KAMU DI SISI ALLAH ADALAH ORANG YANG PALING BERTAKWA. Sungguh, Allah maha mengetahui, Maha teliti”.
4) Sabilillah adalah jalan yang menyampaikan kepada keridhaan Allah SWT.
5) Qiyas adalah persoalan-persoalan yang tak bersangkutan dengan ibadah maghdah yang mana tidak terdapat nash shahih dalam al-Quran dan As-Sunnah Shahih (yang dilakukan dengan jalan ijtihad dan istimbath pada nash-nash melalui persamaan illat).
MKCH (Matan Keyakinan Cita-Cita Hidup) Muhammadiyah
1) Muhammadiyah adalah gerakan amar makruf nahi munkar yang berakidah Islam dan bersumber kepada Al-Quran dan Sunnah untuk melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.
2) Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-Nya, sejak Nabi Adam AS hingga Nabi Muhammad SAW sebagai hidayah dan rahmat Allah SWT kepada ummat dan menjamin kesejahteraan hidup materiil dan spiritual, duniawi dan ukhrawi.
3) Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah
4) Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran Islam dalam bidang; aqidah, akhlak, ibadah, Muamalah dan duniawiyah
5) Baldatun Thaibatun warabun Ghafur.
KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH; suatu persyarikatan yang merupakan gerakan Islam. Maksudnya bergerak dibidang amar makruf nahi munkar yang ditujukan kepada dua bidang yakni perseorangan dan masyarakat. Dakwahnya terbagi kepada dua golongan, yakni;
1. Kepada yang telah memeluk Islam bersifat tajdid (pembaruan)
2. Kepada yang belum Islam bersifat seruan atau ajakan memeluk Islam dengan tujuan mewujudkan masyarakat yang madani (masyarakat yang sebenar-benarnya) dan terwujud masyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT.
Sebaiknya warga Muhammadiyah bersifat;
• Bertakwa; melakukan yang makruf dan meninggalkan yang munkar
• Terbuka tapi tetap berpegang teguh pada landasan Islam
• Beramal dan berjuang untuk perdamaian
• Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.
• Memperbanyak kawan,
• Untuk yang satu ini warga Muhammadiyah tidak boleh loyal atau cinta kepada orang kafir, karena mereka membenci Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari kita membaca dengan hati plus mata