oleh MuFe El-Bageloka
aku kangen kampungku,, tempat kelahiranku. Desa yang selalu ada dalam relung hati, yakni Desa Bageloka.
Desa ini, dari segi nama merupakan desa yang paling unik di Sumbawa. Mari kita kaji Desa Bageloka baik secara sosiologis maupun spiritual.
Bageloka secara etimologi/harfiah atau bahasa berasal dari dua kata yakni Bage artinya Asem, dan Loka artinya Tua. Menurut sejarahnya sih, dulunya di hutan antah berantah, nenek moyangku membangun desa di dekat kaki gunung, di dataran rendah. Waktu desa ini dirintis oleh Papen Wata dan kawan-kawan, bingung mencari nama yang tepat. Namun ketika beliau melihat pohon Asem yang sudah tua, lapuk kira-kira berumur ratusan tahun secara spontan beliau memberi nama desaku, dengan nama yang sangat Masyhur yakni BAGELOKA.
Alhamdulillah desa Bageloka, 99 % mayoritas Islam 1 % Muhammadiyah. Jadi kalau cari organisasi ataupun anggota Muhammadiyah di Bageloka sangat sulit karena di desaku mayoritasnya NU tulen.
Adapun pekerjaan dari warga Bageloka mayoritas Tani, guru dan wiraswasta. Tapi yang paling dahsyat hingga sekarang, Bageloka penyumbang TKW terbanyak di daerah Sumbawa. Kenapa demikian. Ini dikarenakan semua gadis yang baru menginjak umur 14 Tahun langsung dikirim ke Saudi, Singapura dan alhamdulillah belum dikirim ke akhirat.
Untuk itu, aku deklarasikan kepada kalian semua saksikanlah bahwa AKU BERASAL DARI BAGELOKA, DAN AKU ADALAH WARGA BAGELOKA TULEN (ASLI) TANPA CAMPURAN DARI LUAR. TERUS TERANG AKU BANGGA MENJADI ANAK BAGELOKA YANG TERLAHIR DI SANA.
UNTUK ORANG BAGELOKA KALIAN HARUS BANGGA DENGAN NAMA DESA INI. JANGAN SEKALI-KALI ADA KATA MINDER TIDAK MENGAKUI NAMA DESA INI, ITU YANG PALING SAYA BENCI PADA WARGA BAGELOKA.
I LOVE BAGELOKA
Anjing khas Bageloka |
aku kangen kampungku,, tempat kelahiranku. Desa yang selalu ada dalam relung hati, yakni Desa Bageloka.
Desa ini, dari segi nama merupakan desa yang paling unik di Sumbawa. Mari kita kaji Desa Bageloka baik secara sosiologis maupun spiritual.
Bageloka secara etimologi/harfiah atau bahasa berasal dari dua kata yakni Bage artinya Asem, dan Loka artinya Tua. Menurut sejarahnya sih, dulunya di hutan antah berantah, nenek moyangku membangun desa di dekat kaki gunung, di dataran rendah. Waktu desa ini dirintis oleh Papen Wata dan kawan-kawan, bingung mencari nama yang tepat. Namun ketika beliau melihat pohon Asem yang sudah tua, lapuk kira-kira berumur ratusan tahun secara spontan beliau memberi nama desaku, dengan nama yang sangat Masyhur yakni BAGELOKA.
Alhamdulillah desa Bageloka, 99 % mayoritas Islam 1 % Muhammadiyah. Jadi kalau cari organisasi ataupun anggota Muhammadiyah di Bageloka sangat sulit karena di desaku mayoritasnya NU tulen.
Adapun pekerjaan dari warga Bageloka mayoritas Tani, guru dan wiraswasta. Tapi yang paling dahsyat hingga sekarang, Bageloka penyumbang TKW terbanyak di daerah Sumbawa. Kenapa demikian. Ini dikarenakan semua gadis yang baru menginjak umur 14 Tahun langsung dikirim ke Saudi, Singapura dan alhamdulillah belum dikirim ke akhirat.
Untuk itu, aku deklarasikan kepada kalian semua saksikanlah bahwa AKU BERASAL DARI BAGELOKA, DAN AKU ADALAH WARGA BAGELOKA TULEN (ASLI) TANPA CAMPURAN DARI LUAR. TERUS TERANG AKU BANGGA MENJADI ANAK BAGELOKA YANG TERLAHIR DI SANA.
UNTUK ORANG BAGELOKA KALIAN HARUS BANGGA DENGAN NAMA DESA INI. JANGAN SEKALI-KALI ADA KATA MINDER TIDAK MENGAKUI NAMA DESA INI, ITU YANG PALING SAYA BENCI PADA WARGA BAGELOKA.
I LOVE BAGELOKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari kita membaca dengan hati plus mata