23 Apr 2014

Sayap-Sayap Patah

Oleh Endang Hasanah

Wahai Langit
Tanyakan pada-Nya
Mengapa tercipta segumpal hati
Begitu rapuh, mudah terluka..
Saat tertusuk duri-duri cinta
Begitu kuat dan kokoh
Saat berselimut cinta dan asa..
Mengapa tercipta rasa sayang dan rindu


Hatiku merindu
Menyisakan gelisah sosok sang kekasih
Menimbulkan segudang tanya
Menghimpun berjuta asa
Memberikan semangat..
Tersisa kepedihan tak terkira

Mengapa tercipta gelisah dalam rasa
Menghimpit bayangan
Menyesakkan dada..
Tak berdaya melawan gejolak menerpa menerjang

Wahai ilalang…
Mengapa rasa ini begitu menyiksa
Mengapa kau diam
Katakan padaku
Bagaiman meredam gejolak hati ini..
Sesuatu yang dibutuhkan raga ini..
Sebagai obat rasa sakit tiada
Desiran angin berbisik tentang dirimu
Seolah ada sesuatu yang kau ucapkan padaku
Aku tak tahu apa maksudmu
Hanya menduga..

Bisikanmu "ada seseorang di balik bukit sana"
Menunggumu dengan setia..
Menghargai apa arti cinta…
Hati yang terjatuh dan terluka
Merobek malam menoreh seribu duka
Kukepakkan sayap-sayap patahku
Mengikuti hembusan angin yang berlalu
Menancapkan rindu….
Disudut hati yang beku…
Dia retak, hancur bagai serpihan cermin
Berserakan ….
Sebelum hilang di terpa angin…
Sambil terduduk lemah….
Kucoba kembali mengais sisa hati
Bercampur baur dengan debu
Ingin ku rengkuh…

Kugapai kepingan di sudut hati…
Hanya bayangan yang ku dapat….
Ia menghilang saat mentari turun dari peraduannya
Tak sanggup ku kepakkan kembali sayap ini
Ia telah patah..

Tertusuk duri-duri yang tajam….
Hanya bisa meratap….
Meringis..
Mencoba menggapai sebuah pegangan.

10 Agustus 2013 pukul 23:50

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari kita membaca dengan hati plus mata